BOGOR – Keterbukaan layanan informasi publik menjadi hal yang sangat penting di masa kini, sebagai bentuk wujud pelayanan kepada masyarakat sebagaimana arahan dari Presiden RI, Prabowo Subianto.
Pada 2025 mendatang, Kementerian Pertanian (Kementan) berencana menyiapkan sistem layanan informasi untuk menyerap aspirasi masyarakat. Seperti yang ditegaskan oleh Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, bahwa Kementan memiliki komitmen kuat terhadap keterbukaan informasi publik, terutama dalam menyampaikan program-program strategis yang mendukung swasembada pangan.
Hal ini juga disampaikan oleh Wakil Menteri Pertania (Wamentan) Sudaryono, pada Jumat (6/12/2024) lalu, dalam Acara Penganugerahan Keterbukaan Informasi Publik, yang diselenggarakan di Bogor, Jawa Barat.
Wamentan Sudaryono mendorong seluruh jajaran Kementan untuk lebih kreatif dan inovatif dalam meningkatkan pelayanan informasi publik.
“Tahun 2025 Kementan akan menyiapkan system layanan informasi untuk menyerap aspirasi masyaraat. Hal ini guna memperkuat program pembangunan pertanian, terutama dalam mewujudkan swasembada pangan,” jelas Wamentan.
“Program dan capaian kinerja Kementan harus terinformasikan dengan baik kepada masyarakat. Tugas kita tidak hanya memberikan informasi, namun juga harus bisa menjadi solusi,” lanjut Wamentan Sudaryono.
Terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Idha Widi Arsanti, mengungkapkan keterbukaan informasi bertujuan mewujudkan pemerintahan yang bersih, transparan, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Pemeringkatan Keterbukaan Informasi Publik yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian setiap tahun sejak tahun 2016, adalah bentuk apresiasi kepada Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Pelaksana lingkup Kementan, yaitu 8 PPID Pelaksana Eselon 1, 37 PPID Pelaksana Eselon II, dan 78 PPID Pelaksana Eselon III dalam memberikan hak kepada publik atas informasi.
Plt. Sekretaris Jenderal Kementan, Ali Jamil, mengungkapkan bahwa pada tahun 2024, sebanyak 70 unit kerja dan unit pelaksana teknis Kementan berhasil mencapai standar keterbukaan informasi publik yang lebih tinggi.
Komponen penilaian meliputi pengisian Self Assesment Quessionaire (SAQ), penilaian website, optimalisasi penggunaan portal PPID, inovasi dalam penderasan informasi publik melalui perbaikan sistem, aplikasi dan berbagai plaform social media serta komitmen pimpinan Unit Kerja/Unit Pelaksana Teknis (UK/UPT).
Penilaian ini melibatkan tim juri yang beranggotakan dari berbagai kalangan yaitu dari Komisi Informasi Pusat, Lembaga Swadaya Masyarakat, akademisi dan penggiat dan pengamat keterbukaan informasi publik.
Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan sebagai UPT dibawah BPPSDMP berhasil meraih peringkat V sebagai Unit Kerja Eselon II yang Informatif, terbaik III dalam kategori khusus Penderasan Informasi Publik dan Kostum Terbaik 2.
Kepala BBPP Ketindan, Nurul Qomariyah, sangat bersyukur atas capaian yang telah dicapai oleh BBPP Ketindan.
“Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Ilahi Rabbi atas anugerahNya BBPP Ketindan meraih Peringkat V sebagai Unit Kerja Eselon II yang Informatif dalam Keterbukaan Informasi Publik, Terbaik 3 dalam kategori khusus Penderasan Informasi Publik, dan Terbaik 2 Kostum Terbaik atas nama Yeniarta,” ungkap Nurul.
“Selamat kepada Tim PPID dan seluruh pegawai BBPP Ketindan atas pencapaian diatas. Terima kasih atas dedikasi dan komitmennya dalam memastikan layanan dan akses informasi publik yang transparan dan akuntabel,”imbuhnya.
Nurul berharap, semoga ke depan BBPP Ketindan dapat terus memberikan pelayanan yang terbaik, kreatif, dan inovatif dalam menyerap segala aspirasi masyarakat.
“Sebagai wujud pelayanan dalam keterbukaan informasi publik dan reformasi birokrasi untuk menciptakan tata kelola BBPP Ketindan yang bersih, berakuntabilitas dengan motto Think Smarter, Work Faster and Serve Better,”pungkas Nurul. Yeniarta
