MALANG – Kementerian Pertanian (Kementan) menetapkan lima program strategis yang dijalankan secara terintegrasi, yaitu program swasembada pangan nasional, program pengembangan komoditas ekspor, program peningkatan produksi susu untuk pangan bergizi, program pekarangan pangan bergizi, dan program mandiri energi B-50. Kelima program strategis tersebut merupakan upaya mendukung Asta Cita Presiden Indonesia, Prabowo Subijanto.
Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) dibawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDM), juga turut mendukung pelaksanaan percepatan swasembada pangan Kementerian Pertanian melalui program Cetak Sawah Rakyat (CSR), optimalisasi lahan (Oplah) hingga pendampingan Brigade Pangan di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan.
Program CSR adalah kegiatan ekstensifikasi atau perluasan lahan sawah baru. Kementan menargetkan 3 juta Ha sawah baru hingga 2029. Target cetak sawah ini sebagian besar di luar Pulau Jawa. Sedangkan, optimalisasi lahan ini adalah program untuk meningkatkan indeks pertanaman tanaman pangan agar lahan yang telah digunakan dapat menjadi lahan usaha tani yang lebih produktif.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan pembangunan SDM menjadi prioritas utama pemerintah, termasuk Kementerian Pertanian (Kementan). Menurutnya, SDM memiliki peran yang amat penting dalam pengembangan dan kemajuan pertanian Indonesia, sehingga perlu adanya pengembangan-pengembangan metode untuk menunjang peningkatan kompetensi dan kapabilitasnya.
Terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDM) Idha Widi Arsanti, mengatakan, Kementerian Pertanian sangat berbangga bahwa ternyata banyak inovasi yang terus dikembangkan oleh unit pelaksana teknis pelatihan.
“Hal ini menandakan bahwa UPT pelatihan dibawah BPPSDMP terus berupaya memberikan terobosan-terobosan yang sangat membantu dalam memberikan pelayanan pelatihan terbaik untuk meningkatkan SDM di Indonesia,” ujar Santi.
“Di era digital ini, inovasi teknologi pelatihan pertanian akan semakin cepat dan efektif dalam menjangkau sumber daya manusia secara luas” imbuh Santi.
BBPP Ketindan pada 22/1/2025 lalu menerima kunjungan lapang dari Penyuluh Pertanian dan Gapoktan Kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik Provinsi Jawa Timur tentang Peningkatan Produktifitas Tanaman Padi. Kunjungan lapang ini sangat menarik, ditengah upaya pemerintah mewujudkan swasembada pangan.
Kegiatan kunjungan lapang dari Kabupaten Gresik ini diterima oleh Tuban selaku Ketua Kelompok Penyelenggaraan Pelatihan, yang mewakili Kepala BBPP Ketindan. Dalam sambutannya ia mengatakan, bahwa ada beberapa cara paling efektif untuk meningkatkan produktivitas padi, diantaranya adalah pengembangan varietas unggul, teknologi pertanian presisi, sistem pertanian terintegrasi, pemupukan dan manajemen air yang efisien serta pendidikan dan pelatihan bagi petani.
Selama mengikuti materi tentang inovasi budidaya padi dan teknis pengendalian hama dan penyakit tanaman padi yang disampaikan oleh Widyaiswara BBPP Ketindan yakni Saeroji dan Dewi Melani, peserta menerima materi dengan baik dan diselingi dengan diskusi serta tanya jawab.
Di akhir kegiatan, peserta mengunjungi sekretariat layanan konsultasi inkubator agribisnis (IA) BBPP Ketindan, untuk mengetahui program-pogram IA dan melihat produk-produk tenan terutama yang berhubungan dengan peningkatan produktivitas padi. Agus Wahana/Dewi Melani