Komitmen Kementan Cetak Regenerasi Petani Melalui Agrowisata

LEMBANG – Kementerian Pertanian (Kementan), melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, memperkenalkan sektor pertanian kepada 167 siswa kelas VIII dan IX SMP Al-Muhadjirin Bekasi, Rabu (12/2/2025). Para siswa yang didampingi sejumlah guru hadir untuk melakukan agrowisata.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan generasi muda adalah ujung tombak kemajuan Indonesia.

“Sekarang generasi muda adalah generasi yang harus kita persiapkan untuk mengawal Indonesia menjadi negara emas. 20 tahun kemudian mereka yang akan memimpin republik ini. Kita harapkan mereka lebih baik dan lebih hebat dari kita,” ujarnya.

Karena itu, lanjutnya, Kementan akan terus berupaya meregenerasi sektor pertanian dengan memfokuskan program-program pada generasi muda.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyebut jika petani-petani yang ada saat ini sudah semakin tua.

“Sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan,” kata Santi.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menegaskan komitmennya mencetak generasi muda agar mampu menjadi wirausaha muda melalui berbagai program peningkatan kompetensi. Di antaranya pelatihan, kegiatan kunjungan singkat dan kegiatan magang.

Para siswa yang dibagi menjadi 4 kelompok, secara bergantian mengunjungi dan praktik budidaya tanaman hias. Widyaiswara BBPP Lembang dibantu petugas memberi informasi budidaya kaktus dan sukulen.

“Adik-adik, dari satu pot tanaman sukulen ini, bisa menghasilkan banyak anakan sukulen sehingga menjadi peluang bisnis yang menguntungkan,” ujar Ida Farida, widyaiswara BBPP Lembang spesialisasi budidaya tanaman.

Para siswa lalu mempraktikkan penyiapan media tanam terdiri dari pasir, sekam bakar, dan pupuk kandang ayam. Kemudian, memotong bagian tanaman sukulen, memperbanyak tanaman sukulen melalui stek pucuk untuk tanaman sukulen. Selain itu, mereka juga praktik menyambungkan understam dan anakan kaktus melalui teknik grafting pada tanaman kaktus.

Kelompok lainnya bergerak menuju laboratorium pengolahan hasil pertanian. Di sana, widyaiswara BBPP Lembang memberikan penjelasan sederhana tentang konsep pengolahan hasil pertanian yang bertujuan meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian dan memperpanjang masa simpan produk.

Selanjutnya didampingi petugas laboratorium, murid-murid kelas VIII dan IX ini praktik membuat cemilan sehat, manis, dan menyegarkan yaitu es krim jagung. Pertama-tama, diberikan penjelasan alat dan bahan, dilanjutkan demo membuat es krim dan anak-anak juga ikut mempraktikkannya.

“Ternyata mudah ya membuat es krim jagung ini. Kami akan coba praktikkan nanti di rumah,” ungkap mereka.

Anak-anak juga tampak antusias saat mencicipi rasa es krim jagung yang manis, gurih dan segar ini. Apalagi ketika merasakan produk lainnya seperti es krim labu, sorbet pakcoy, sorbet mangga, dan sorbet cabai. BBPPLEMBANG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *