MEMPAWAH – Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu menggelar pelatihan Training of Trainers (ToT) Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) bagi penyuluh pendamping Brigade Pangan dari Provinsi Kalimantan Barat. Pelatihan ini bertujuan untuk memperkuat kemampuan Brigade Pangan dalam mewujudkan swasembada pangan melalui optimalisasi lahan (OPLAH) dan cetak sawah rakyat (CSR).
Pelatihan berlangsung selama tujuh hari, mulai tanggal 5 hingga 14 Maret 2024, diikuti oleh penyuluh dari 11 kabupaten di Kalimantan Barat, yaitu Sekadau, Melawi, Ketapang, Kubu Raya, Sanggau, Kayong Utara, Landak, Mempawah, Sintang, Bengkayang, dan Kapuas Hulu.
Kegiatan dilaksanakan dengan metode blended learning, di mana peserta mengikuti pelatihan secara daring selama tiga hari pertama, dilanjutkan dengan pelatihan luring selama empat hari di Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan Barat, Mempawah.
Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menegaskan, bahwa Brigade Pangan adalah garda terdepan dalam mengoptimalkan pemanfaatan lahan dan memberdayakan petani.
“Brigade Pangan melibatkan petani, penyuluh, Babinsa, ASN, dan generasi muda. Mereka menjadi garda terdepan dalam mendorong produktivitas pertanian, khususnya petani milenial,” kata Menteri Amran.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengatakan, program Brigade Pangan harus dilaksanakan secara bersama-sama, sesuai arahan Presiden Prabowo dan Mentan Amran.
“Brigade Pangan harus menjadi motor penggerak swasembada pangan nasional. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang terintegrasi, mulai dari pengelolaan lahan, optimalisasi produksi, hingga distribusi yang efisien,” kata Santi.
Kepala BBPP Batu, Roby Darmawan, dalam arahannya menekankan pentingnya peningkatan produksi padi sebagai prioritas utama, terutama dengan adanya bantuan Alsintan yang telah diberikan kepada Brigade Pangan.
“Luas tambah tanam harus dikejar dan targetnya harus dipenuhi oleh Brigade Pangan yang telah dibentuk,” tegasnya.
Selama pelatihan, para peserta antusias mempelajari berbagai jenis Alsintan, termasuk combine harvester, transplanter, traktor roda dua dan empat. Diskusi dan praktik yang difasilitasi oleh Widyaiswara BBPP Batu berlangsung dengan seru dan interaktif.
Materi yang paling diminati oleh peserta adalah trouble shooting, pemeliharaan dan perawatan Alsintan, serta pola bisnis sewa Alsintan. ToT ini diharapkan menjadi tonggak keberlanjutan pelatihan Alsintan di Brigade Pangan Kalimantan Barat.
Para penyuluh yang telah mengikuti ToT ini nantinya akan menyelenggarakan Bimbingan Teknis Alsintan di wilayah masing-masing. Diharapkan, akselerasi kemampuan penggunaan Alsintan oleh Brigade Pangan dapat segera tercapai, sehingga target swasembada pangan di Provinsi Kalimantan Barat dapat terwujud. Prima/SAI/BBPPBATU