BATU – Dalam upaya mewujudkan swasembada pangan yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu menyelenggarakan Training of Fasilitator (ToF) Penyiapan Tenaga Kompeten Brigade Pangan. Pelatihan yang diselenggarakan secara daring ini ditujukan bagi Manajer/Pengurus Brigade Pangan dan Penyuluh Pendamping Brigade Pangan di wilayah Kalimantan Barat.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 19 hingga 21 Maret 2025 ini diikuti oleh 204 Manajer/Pengurus Brigade Pangan dan 204 Penyuluh Pendamping Brigade Pangan dari berbagai Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para peserta dalam mengelola dan mendampingi Brigade Pangan di lapangan.
Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menegaskan, bahwa Brigade Pangan adalah garda terdepan dalam mengoptimalkan pemanfaatan lahan dan memberdayakan petani.
“Brigade Pangan melibatkan petani, penyuluh, Babinsa, ASN, dan generasi muda. Mereka menjadi garda terdepan dalam mendorong produktivitas pertanian, khususnya petani milenial,” kata Menteri Amran.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengatakan, program Brigade Pangan harus dilaksanakan secara bersama-sama, sesuai arahan Presiden Prabowo dan Mentan Amran.
“Brigade Pangan harus menjadi motor penggerak swasembada pangan nasional. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang terintegrasi, mulai dari pengelolaan lahan, optimalisasi produksi, hingga distribusi yang efisien,” kata Santi.
Kepala BBPP Batu, Roby Darmawan, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan langkah strategis untuk mencapai target peningkatan produksi pangan di Kalimantan Barat. “Target OPLAH kita di Kalimantan Barat itu 39.000 Ha dan Pak Menteri menginginkan bisa 3 kali tanam. Jika target ini tercapai, swasembada pangan bukan lagi impian,” ujarnya.
Roby menambahkan bahwa Brigade Pangan telah mendapatkan bantuan alat mesin pertanian dan ke depannya akan ada bantuan sarana prasarana lainnya seperti benih, pupuk, dan pestisida hibrida.
“Semua bantuan ini sedang dalam proses, dan kami berharap dapat segera terealisasi untuk mendukung kinerja Brigade Pangan,” imbuh Roby.
Pelatihan diharapkan dapat membekali para peserta dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengelola Brigade Pangan secara efektif dan produksi pangan di Kalimantan Barat dapat meningkat secara signifikan dan swasembada pangan dapat terwujud. SAI/Hardi/BBPPBATU