Jombang Sukseskan Panen Raya Serentak Bersama Presiden Prabowo

JOMBANG – Presiden Prabowo Subianto memimpin langsung panen raya padi nasional yang dipusatkan di Desa Randegan Wetan, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Kegiatan ini merupakan bagian dari panen serentak di 14 provinsi dan 157 kabupaten/kota yang merupakan sentra produksi padi nasional di Indonesia.

Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur, menjadi salah satu lokasi panen dari 157 Kabupaten/Kota.

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan sebagai penanggungjawab LTT, turut serta mendukung suksesnya kegiatan ini melalui kolaborasi aktif bersama Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, Dinas Komunikasi dan Informatika, serta berbagai instansi terkait lainnya, khususnya dalam pelaksanaan kegiatan dan publikasi panen serentak.

Panen raya di Kabupaten Jombang juga dihadiri oleh berbagai unsur penting, antara lain Bupati dan Wakil Bupati, Forkopimda Kabupaten Jombang, Sekretaris Daerah, para Asisten Daerah, Komandan Kodim 0814 Jombang beserta Babinsa, Pimpinan Cabang Perum Bulog Mojokerto, Kepala Dinas Pertanian, para kepala OPD, Camat Jombang, Kepala Desa Plosogeneng, serta penyuluh pertanian lapangan (PPL). Turut hadir pula perwakilan dari Badan Pusat Statistik (BPS), PT Pupuk Indonesia, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), serta para dosen dan mahasiswa. Kehadiran lintas sektor ini menjadi bukti nyata sinergi kuat dalam mendukung ketahanan dan kedaulatan pangan nasional.

Berdasarkan data Kerangka Sampel Area (KSA) BPS mencatat bahwa pada April 2025, potensi luas panen nasional mencapai 1.595.583 Ha, dengan estimasi produksi sebesar 8.631.204 ton gabah kering giling (GKG) atau setara 4,97 juta ton beras. Secara kumulatif, produksi Januari–April 2025 tercatat 13.948.785 ton GKG, angka tertinggi dalam tujuh tahun terakhir.

Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya terhadap capaian ini yang menurutnya merupakan hasil dari kerja keras para petani serta sinergi lintas sektor. Ia juga menekankan bahwa keberhasilan ini bukan semata capaian teknis, namun juga keberhasilan moral dan sosial.

“Saya ingin sampaikan terima kasih kepada seluruh unsur yang telah bekerja keras, para Menteri, Panglima TNI, Kapolri, jajaran pemerintah, dan tentu saja para petani. Saudara-saudara petani adalah tulang punggung bangsa. Tanpa pangan, tidak ada negara. Tanpa pangan, tidak ada NKRI,” tegas Presiden Prabowo.

Presiden Prabowo Subianto juga menanggapi dengan menegaskan komitmennya terhadap kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani. Ia mengapresiasi semua pihak atas stabilitas harga pangan selama Ramadan dan Idulfitri, serta menegaskan perlunya menurunkan harga bahan pokok seperti telur, daging, dan susu.

Selain itu Presiden juga mendorong inovasi produksi pupuk mandiri yang dapat direplikasi di berbagai daerah, dan mengusulkan solusi pengendalian hama alami seperti penggunaan burung hantu.

Ia menyatakan tekadnya menjadi presiden yang menurunkan harga, menjamin petani hidup layak dan terdidik, serta menyalurkan combine harvester ke wilayah yang membutuhkan. Ia juga menyerukan pentingnya kolaborasi antara lembaga pemerintah pusat, daerah, TNI, dan seluruh elemen masyarakat sebagai bentuk nyata pengabdian kepada rakyat Indonesia.

Sementara itu, dalam sambutannya, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, M. Rony, memaparkan capaian dan strategi pertanian daerah. Kabupaten Jombang memiliki lahan baku sawah seluas 44.054 hektar, dengan Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B) seluas 38.247 hektar dan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) seluas 36.160 Ha.

“Pemerintah daerah menargetkan peningkatan luas tanam padi menjadi 81.251 hektar pada 2025, dari rata-rata 72.758 hektar per tahun dalam lima tahun terakhir. Berbagai strategi telah dijalankan, mulai dari pembagian target tanam per kecamatan, peningkatan Indeks Pertanaman (IP) melalui program irigasi perpompaan (Irpom) dan optimasi lahan (Oplah), hingga pemantauan luas tanam harian. Hingga 23 Maret 2025, capaian luas tanam telah mencapai 24.070,4 hektar, dengan 13.636 hektar telah dipanen dan potensi panen tambahan 17.477 hektar di bulan April,”jelas Rony.

Bupati Jombang, Warsubi, juga menyampaikan rasa syukur atas kelancaran budidaya, serta mengapresiasi kebijakan pemerintah pusat mengenai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 per kilogram gabah kering sawah, yang secara nyata meningkatkan kesejahteraan petani.

“Pemerintah Kabupaten Jombang berkomitmen untuk memenuhi target luas tanam 81.250 hektar melalui peningkatan IP, pembangunan irigasi, dan optimasi lahan, dengan dukungan penuh dari masyarakat pertanian, pemerintah pusat, TNI-Polri, swasta, dan perguruan tinggi,” kata Warsubi.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang hadir mendampingi Presiden menyampaikan bahwa keberhasilan ini adalah hasil dari kebijakan yang tepat dan keberpihakan Presiden terhadap sektor pertanian.

“Terima kasih dari petani Indonesia. Harga gabah naik Rp6.500 per kilogram. Dan ini kebahagiaan petani seluruh Indonesia. Ada 100 juta petani yang berterima kasih kepada Bapak Presiden. Kemudian juga terima kasih atas kebijakan pupuk yang lebih sederhana. Tadi kami keliling, petani berterima kasih karena mendapatkan pupuk lebih mudah dibanding sebelumnya,” ujar Mentan Amran.

Ia menambahkan, sebelumnya distribusi pupuk memerlukan tanda tangan dari 12 menteri, 38 gubernur, dan 500 wali kota/bupati. Namun kini, berkat Instruksi Presiden yang ditandatangani, pupuk dapat langsung disalurkan dari pabrik ke kelompok tani (Gapoktan).

Dalam audiensi bersama Presiden Prabowo, para gubernur yang hadir, menyampaikan apresiasi terhadap kebijakan penetapan harga gabah dan kelancaran distribusi pupuk bersubsidi.

Mereka juga menyampaikan berbagai usulan seperti perbaikan sistem irigasi, penambahan alat mesin pertanian, penyediaan dryer, pestisida, dan pengendalian alih fungsi lahan. Keberhasilan peningkatan indeks pertanaman hingga 3,5 kali juga dilaporkan sebagai capaian positif dari program optimalisasi lahan. BBPPKETINDAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *