MERAUKE – Dalam rangka meningkatkan kompetensi para brigade pangan (BP) khususnya untuk pengelolaan alsintan, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan kembali melaksanakan pelatihan “Penyiapan Tenaga Kompeten Brigade Pangan” di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan.
Pelatihan ini dilaksanakan selama tiga hari, mulai Senin (14/4/2025) dengan materi antara lain pengenalan, pengoperasian dan perawatan traktor roda 2; pengenalan, pengoperasian dan perawatan traktor roda 4; pengenalan, pengoperasian dan perawatan rice tranplanter; pengenalan, pengoperasian dan perawatan combine harvester; dan pencatatan usahatani.
Pelatihan Penyiapan Tenaga Kompeten Brigade Pangan Khusus di Distrik Semangga, Kabupaten Merauke dilaksanakan sebanyak empat angkatan. Angkatan I telah dilaksanakan pada 10 – 12 April dilanjutkan angkatan II pada 14 – 16 April 2025.
Angkatan selanjutnya dilaksanakan Minggu IV dan V. Para peserta adalah petani milenial anggota BP yang diharapkan setiap BP menghasilkan para tenaga yang terampil dalam mengoperasikan alsintan yang ada di wilayahnya.
Papua Selatan ditunjuk sebagai salah satu kawasan sentra produksi pangan selain 11 wilayah lain seperti Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengatakan, saat ini Indonesia dalam proses mencapai target swasembada pangan dengan melibatkan generasi muda sehingga dalam pelaksanaannya proses produksi pangan dan iklim agribisnisnya perlu dilakukan secara modern.
Mentan Amran juga menyebutkan bahwa petani milenial yang tergabung dalam BP akan diberikan bekal dan pelatihan khusus demi tercapainya swasembada pangan nasional.
“Pelatihan-pelatihan bagi BP dirancang untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan anggota brigade dalam mengatasi tantangan di sektor pangan, sehingga dapat berperan aktif dalam memastikan ketahanan pangan yang lebih mandiri dan berkelanjutan,” tegasnya.
Harapannya, sentra-sentra produksi pangan menjadi lumbung pangan nasional, dengan target swasembada empat tahun dari Presiden.
“Tapi kita optimis insyaallah kita bisa mewujudkannya lebih cepat, tentunya dengan dukungan semangat dan kinerja baik kita semua, pemuda-pemuda penerus bangsa di lapangan didampingi oleh penyuluh-penyuluh handal!” lanjut Mentan Amran.
Program swasembada pangan nasional merupakan program unggulan dari Kementan berbagai upaya telah di tempuh antara lain program cetak sawah, optimalisasi lahan (Oplah) hingga Brigade Pangan.
Tujuan BP adalah untuk meningkatkan produksi pangan dengan menerapkan teknologi pertanian yang tepat guna dan berkelanjutan, sebagai sarana edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya ketahanan pangan, mengembangkan komunitas pertanian yang saling mendukung dan berbagi informasi, dan memberdayakan petani secara ekonomis melalui akses pasar yang lebih baik, penjualan produk, dan mengenalkan konsep pertanian yang baik yang dapat meningkatkan nilai jual produk.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan brigade pangan sudah terbentuk di beberapa wilayah di Indonesia yang diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman.
“Kami mengharapkan dukungan para penyuluh pertanian, sebagai ujung tombak untuk membantu mendorong dan mendiseminasikan inovasi kepada patani agar kesejahteran yang menjadi target utama dapat terwujud,” tandas Santi. Agus Wahana/Humas BBPP Ketindan