PAMEKASAN – Dalam rangka memperkuat peran strategis penyuluh pertanian sebagai ujung tombak ketahanan dan swasembada pangan nasional, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pamekasan menyelenggarakan Pelatihan Dasar Fungsional Penyuluh Pertanian Ahli. Pelatihan ini digelar secara blended learning mulai 14 Mei hingga 3 Juni 2025 dan diikuti oleh 26 penyuluh pertanian dari Kabupaten Pamekasan.
Kegiatan pelatihan dibuka secara daring, Rabu (14/5/2025) oleh Kepala BBPP Batu, Roby Darmawan. Dalam sambutannya, Roby menegaskan pentingnya pelatihan ini sebagai bentuk dukungan terhadap upaya percepatan swasembada pangan. Ia juga menyoroti gerakan Galuh LTT (Gerakan Penyuluh Pertanian Mendorong Luas Tambah Tanam) yang menjadi salah satu strategi penyuluh dalam mendorong percepatan tanam di tingkat petani.
“Pelatihan ini harus bisa bermanfaat, terutama dalam mendukung program pemerintah untuk mencapai swasembada pangan secepat-cepatnya. Harapannya, penyuluh tidak hanya mendapat materi, tetapi juga mampu mengimplementasikan di lapangan sehingga memberikan manfaat nyata bagi petani dan masyarakat,” ujar Roby.
Kepala DKPP Pamekasan, Indah Kurnia Sulistiorini menyambut baik kerja sama ini dan mengungkapkan harapannya agar kolaborasi antara DKPP dan BBPP Batu dapat diperluas ke bidang pelatihan lainnya.
Kegiatan ini selaras dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, yang dalam berbagai kesempatan menegaskan bahwa penyuluh pertanian adalah ujung tombak keberhasilan program ketahanan dan swasembada pangan.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti bahwa seluruh jajaran pertanian harus satu komando dalam upaya mewujudkan swasembada pangan sebagaimana tertuang dalam Inpres Nomor 3 Tahun 2025.
“Peran penyuluh sangat vital, sehingga perlu ada penguatan komitmen agar satu irama dan satu komando dalam pelaksanaan program pertanian nasional,” tegas Santi.
Pelatihan ini diharapkan dapat memperkuat peran penyuluh pertanian dalam mendorong percepatan tanam dan peningkatan produktivitas di lapangan. Dengan bekal kompetensi yang diperoleh, para penyuluh diharapkan mampu menjadi motor penggerak di daerah masing-masing, sehingga secara langsung mendukung keberhasilan program pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan secepat-cepatnya. DWI/SAI/BBPPBATU