Latih Juru Sembelih Halal Bersertifikat, UPT Pelatihan Kementan Gandeng DPW Juleha Jatim

SURABAYA – Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 H, Dewan Pimpinan Wilayah Juru Sembelih Halal (DPW Juleha) Indonesia Jawa Timur bekerjasama dengan Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu menyelenggarakan pelatihan dan uji kompetensi bagi 60 juru sembelih halal (Juleha).

Kegiatan yang dimulai pada Jumat (23/05/2025), menghadirkan Eko Saputro, Widyaiswara dari Divisi Pasca Panen dan Pengolahan Daging – Butcher BBPP Batu sebagai instruktur pelatihan.

Pelatihan digelar di Balai Diklat Keagamaan Surabaya dan diikuti oleh peserta dari berbagai daerah di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, hingga Bali.

Seluruh peserta menjalani karantina dan pelatihan intensif sebelum mengikuti uji praktik penyembelihan sapi dan ayam yang akan dilaksanakan di Rumah Potong Hewan (RPH) milik Pemerintah Kabupaten Gresik.

Sertifikasi dilakukan berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Juleha Nomor 147 Tahun 2022.

Kepala BBPP Batu, Roby Darmawan, menyampaikan optimisme tinggi terhadap pelaksanaan ibadah kurban tahun ini.

“Dengan pelatihan dan sertifikasi ini, kami berharap ibadah kurban tahun 2025 akan lebih baik, bermutu, dan terjamin keabsahannya. Daging yang dihasilkan pun akan sesuai prinsip ASUH: Aman, Sehat, Utuh, dan Halal,” ujar Roby.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman secara konsisten menegaskan pentingnya jaminan halal dan keamanan pangan dalam setiap produk hewani yang dikonsumsi masyarakat.

“Juru sembelih adalah garda terdepan dalam memastikan proses penyembelihan sesuai syariat Islam dan menghasilkan produk yang aman dan berkualitas,” tegas Mentan Amran.

Senada dengan hal tersebut, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyatakan komitmennya dalam memperkuat ekosistem halal nasional.

“Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kuantitas juru sembelih halal, tetapi juga kualitas keahlian mereka sehingga produk hewani yang dihasilkan terjamin kehalalannya, aman, sehat, dan utuh (ASUH),” ungkap Santi.

Widyaiswara BBPP Batu, Eko Saputro, yang menjadi instruktur pada pelatihan ini, menekankan pentingnya penguasaan Kriteria Unjuk Kerja (KUK) oleh peserta.

“Ada 60 KUK dari 10 unit kompetensi yang harus ditunjukkan peserta di hadapan asesor, mulai dari membaca syahadat, wudhu, sholat, hingga teknik penyembelihan yang menjamin kematian hewan secara sempurna,” jelas Eko.

Melalui kegiatan ini, mencerminkan komitmen BBPP Batu dalam mencetak sumber daya manusia peternakan yang unggul, profesional, dan mendukung penguatan jaminan produk halal nasional. EKOS/BBPPBATU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *