BATU — Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu kembali menunjukkan komitmennya dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang peternakan, khususnya dalam penyelenggaraan penyembelihan hewan kurban.
Kali ini, BBPP Batu berpartisipasi sebagai narasumber dalam kegiatan Bimbingan Teknis Penyembelihan Hewan Qurban yang diselenggarakan di Desa Punten, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Sabtu (24/5/2025).
Bertempat di Balai Desa Punten, Bimtek diikuti oleh 100 peserta yang terdiri dari Juru Sembelih Halal (Juleha) serta panitia kurban dari berbagai masjid dan musholla se Desa Punten.
Para peserta mendapatkan materi teori dan praktik penyembelihan hewan qurban yang sesuai dengan syariat Islam serta kaidah kesehatan dan kesejahteraan hewan.
Kegiatan ini merupakan kerja sama dan sinergi antara Pemerintah Desa Punten dan BBPP Batu yang telah terjalin selama tiga tahun berturut-turut untuk meningkatkan kompetensi para pelaksana ibadah qurban di wilayah tersebut.
Kepala Desa Punten Kota Batu, Hening Trisunu, menyampaikan bahwa bimtek ini akan terus dilaksanakan setiap tahun dengan dukungan alokasi dana desa.
“Sudah tiga tahun ini kami selalu adakan dan alokasikan dana desa untuk pelatihan penyembelihan hewan qurban. Tahun ini kami juga mengadakan pelatihan jenazah untuk takmir masjid dan musholla. Tujuannya agar ada regenerasi kader, mengingat banyak petugas saat ini sudah sepuh dan jumlahnya sangat terbatas,” jelasnya.
Kepala BBPP Batu, Roby Darmawan, menyambut baik inisiatif ini. Ia optimistis bahwa pelaksanaan qurban tahun ini akan lebih bermutu dan mantap secara keabsahan.
“SDM Juleha yang menangani hewan dan daging qurban telah terlatih hingga dinyatakan kompeten. Dengan demikian, daging qurban yang dihasilkan akan memenuhi prinsip ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal) bagi masyarakat,” ujar Roby.
Sementara itu, widyaiswara BBPP Batu, Eko Saputro, yang merupakan narasumber dalam bimtek ini memberikan sejumlah penekanan teknis kepada peserta.
Eko mengingatkan pentingnya pemilihan hewan qurban yang telah musinah atau poel, ditandai dengan tumbuhnya sepasang gigi permanen.
“Hewan qurban juga harus sehat, tidak cacat, dan dalam kondisi gemuk. Saat penyembelihan, penting untuk memastikan tiga saluran utama, yaitu saluran makan (mari’), saluran napas (hulqum), dan pembuluh darah (wadajain) terputus dengan sekali sayatan menggunakan pisau tajam. Jangan lupa membaca basmalah dan takbir serta mendoakan shahibul qurban agar amal ibadahnya diterima Allah SWT,” jelas Eko.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman juga terus menekankan pentingnya kompetensi juru sembelih halal.
“Juru sembelih adalah garda terdepan dalam memastikan proses penyembelihan sesuai syariat Islam dan menghasilkan produk yang aman dan berkualitas,” tegas Mentan Amran.
Senada dengan itu, Kepala BBPSDMP Kementerian Pertanian, Idha Widi Arsanti, menyatakan bahwa pengembangan SDM unggul merupakan bagian dari upaya memperkuat ekosistem halal di Indonesia.
“Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kuantitas juru sembelih halal, tetapi juga kualitas keahlian mereka, sehingga produk hewani yang dihasilkan terjamin kehalalannya serta memenuhi standar ASUH,” ungkap Santi.
Melalui Bimtek ini, BBPP Batu kembali menegaskan perannya sebagai UPT Pelatihan Kementerian Pertanian yang aktif mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia di sektor peternakan, khususnya dalam mendukung pelaksanaan ibadah qurban yang syar’i, higienis dan bermutu. EKOS/SAI/BBPPBATU