KALIMANTAN BARAT – Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu terus memperkuat perannya dalam mempercepat pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Provinsi Kalimantan Barat. Hal ini tercermin dari keterlibatan aktif dalam rapat teknis secara daring yang digelar pada Sabtu (24/5/2025), dengan melibatkan 242 peserta dari Tim Percepatan Koperasi Merah Putih wilayah Kalbar.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian.
Kepala BBPP Batu, Roby Darmawan, memimpin langsung agenda rapat untuk wilayah Kalimantan Barat, sebagai bagian dari komitmen dalam mendampingi proses pembentukan kelembagaan ekonomi berbasis desa.
“BBPP Batu bertugas memfasilitasi, mendampingi, dan memberdayakan desa-desa dalam mentransformasi gapoktan menjadi koperasi produktif berbasis komoditas unggulan masing-masing wilayah,” jelas Roby.
Dalam forum itu, disampaikan bahwa pembentukan koperasi dimulai dari pelaksanaan musyawarah desa khusus (musdesus). Target nasional pembentukan koperasi desa mencapai 8.000 desa, sedangkan Kalimantan Barat ditetapkan sebanyak 2.145 desa.
Hingga 24 Mei 2025, sebanyak 635 desa di Kalbar dilaporkan telah menyelenggarakan musdesus. Proses ini dijadwalkan berlangsung hingga 31 Mei 2025.
Adapun ketentuan teknis lainnya meliputi kewajiban koperasi memiliki minimal 500 anggota. Bila tidak mencukupi dalam satu desa, maka dapat dibentuk koperasi gabungan antardesa dengan dasar kesepakatan bersama.
Pemilihan pengurus dilakukan secara demokratis, sementara kepala desa dilarang menjadi pengurus aktif, namun tetap dapat berperan sebagai pengawas. Seluruh dokumen legalitas harus diunggah melalui laman resmi https://merahputih kop.id/ dan didampingi oleh perangkat desa. Unggahan data dibatasi maksimal tiga kali revisi.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebut Koperasi Desa Merah Putih sebagai langkah strategis untuk menjaga stabilitas harga pangan nasional.
“Ada gagasan besar dari Bapak Presiden, yaitu satu desa satu koperasi. Koperasi Merah Putih ini akan menstabilkan harga pangan sehingga tidak perlu ada operasi pasar lagi,” ujar Mentan Amran.
Senada, Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti, menekankan bahwa percepatan pembentukan dan optimalisasi koperasi merupakan langkah penting dalam mendorong kemandirian ekonomi desa.
“Tujuan utama adalah meningkatkan kontribusi koperasi terhadap perekonomian daerah, memperkuat laporan akuntabilitas kinerja perangkat daerah, serta mengidentifikasi kendala dalam pembentukan koperasi. Koperasi Merah Putih diharapkan menjadi ruang masyarakat membangun usaha berkelanjutan sekaligus memutus mata rantai kemiskinan,” tegasnya.
Kegiatan ini menjadi tonggak awal BBPP Batu dalam memperluas dampingan di wilayah Kalbar dan memastikan setiap desa mendapatkan bimbingan teknis dalam proses legalisasi koperasi.
Meski belum ada desa binaan yang terbentuk sepenuhnya, antusiasme masyarakat dan perangkat desa dalam rapat teknis menjadi indikator kuat bahwa program Koperasi Merah Putih siap menjelma menjadi pilar baru perekonomian desa. HAPPY/VIRA/SAI/BBPPBATU