Tingkatkan Profesionalisme Juru Sembelih Sesuai Standar ASUH, UPT Pelatihan Kementan Gelar Pelatihan Kurban

TUBAN — Menjelang Idul Adha 1446 H, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu bersama Pemerintah Kabupaten Tuban menggelar Pelatihan Penanganan Daging Kurban pada Rabu (28/5/2025). Kegiatan ini diikuti 100 peserta yang terdiri dari juru sembelih halal dan tukang daging dari empat kecamatan Pantura: Bancar, Jatirogo, Tambakboyo, dan Jenu.

Pelatihan digelar di dua lokasi, yakni Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Wahyu Utama dan Rumah Potong Hewan (RPH) Modern Bancar. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari rangkaian pelatihan Juru Sembelih Halal (JULEHA) yang sebelumnya juga digagas oleh BBPP Batu sebagai bagian dari komitmen meningkatkan kapasitas SDM peternakan.

Pentingnya penguatan kualitas SDM di sektor pertanian kembali ditegaskan oleh Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, yang menyampaikan bahwa SDM yang unggul merupakan tulang punggung ketahanan pangan nasional.

Hal senada disampaikan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, yang menyatakan bahwa pelatihan menjadi langkah strategis dalam mencetak tenaga profesional yang mampu mendukung sistem pangan dari hulu ke hilir.

Peserta pelatihan dibekali materi teori dan praktik, mulai dari teknik pemotongan hingga pengolahan daging kurban sesuai standar nasional. Untuk kambing dan domba, digunakan acuan SNI 3925:2008 tentang delapan bagian utama karkas. Sedangkan untuk sapi, dipraktikkan teknik boning berdasarkan SNI 9226:2023.

Widyaiswara BBPP Batu, Eko Saputro, mengingatkan pentingnya memilih hewan kurban yang memenuhi kriteria syar’i. Hewan harus cukup umur (musinnah atau poel), sehat, tidak cacat, serta memiliki kondisi fisik yang baik. Salah satu indikator utamanya adalah pergantian gigi seri menjadi permanen yang tertanam kuat di gusi.

Ia juga menekankan prosedur penyembelihan yang sesuai tuntunan. “Pisau harus sangat tajam agar bisa memutus tiga saluran utama — saluran makanan, pernapasan, dan pembuluh darah — dalam satu kali sayatan. Jangan lupa membaca basmalah, bertakbir, dan mendoakan shahibul qurban agar ibadahnya diterima oleh Allah SWT,” jelasnya.

Dari sisi daerah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Tuban, Eko Julianto, menyampaikan bahwa pelatihan ini telah menjadi program rutin yang dianggarkan melalui APBD sejak tiga tahun terakhir. Langkah ini merupakan bentuk komitmen Pemkab Tuban dalam menjaga keberlanjutan pelaksanaan kurban secara benar di tengah berkurangnya jumlah mbah modin.

“Kami ingin mencetak kader-kader baru yang paham tuntunan syariat dan memiliki keterampilan teknis dalam penyembelihan,” ujarnya.

Antusiasme peserta juga mendapat sambutan positif dari Kepala BBPP Batu, Roby Darmawan. Ia optimistis pelaksanaan ibadah kurban tahun ini akan semakin bermutu, berkat kontribusi SDM yang telah mengikuti pelatihan.

“Tenaga yang terlatih adalah garda depan dalam memastikan proses kurban berjalan sesuai standar ASUH—Aman, Sehat, Utuh, dan Halal. Dengan begitu, daging yang dibagikan ke masyarakat pun lebih terjamin kualitas dan keabsahannya,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Ketua P4S Wahyu Utama, Joko Utomo, yang merasa bangga karena kembali dipercaya sebagai tuan rumah pelatihan. Ia menyebut, fasilitas pelatihan yang dimiliki P4S-nya telah memenuhi standar modern berkat dukungan Kementerian Pertanian.

“Saat Presiden SBY berkunjung ke sini, kami mendapat hibah RPH modern lengkap dengan chilling room, blast freezer, dan cold storage. Kami siap mendukung pelatihan dan pemagangan dari hulu ke hilir bersama BBPP Batu,” tuturnya.

Untuk menjaga kualitas dan kebersihan daging, peserta juga dibekali pemahaman mengenai pentingnya penggunaan Alat Pelindung Diri (APD). Perlengkapan seperti hairnet, masker, sarung tangan, apron tahan air, talenan PVC, hingga pisau yang tajam dan higienis menjadi bagian tak terpisahkan dari praktik lapangan. Hal ini dilakukan untuk mencegah kontaminasi silang serta menjamin keamanan pangan.

Dengan terselenggaranya pelatihan ini, diharapkan pelaksanaan kurban di wilayah Tuban dapat berlangsung secara lebih profesional, sesuai kaidah kesehatan, serta tetap menjunjung tinggi tuntunan syariat Islam. EKOS/SAI/BBPPBATU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *