BENGKAYANG – Pemerintah kembali menegaskan komitmennya pada kemandirian pangan lewat Panen Raya Jagung Serentak Kuartal II dan pelepasan ekspor perdana ke Kuching, Malaysia. Kegiatan ini dipusatkan di Dusun Kandasan, Desa Bange, Kecamatan Sanggau Ledo, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Kamis (5/6/2025).
Presiden RI Prabowo Subianto hadir langsung, didampingi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Budi Santoso, serta pejabat Kementerian Pertanian dan POLRI. Panen dilakukan secara hybrid di 36 provinsi sebagai bagian dari percepatan swasembada jagung nasional.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo mengapresiasi capaian sektor pertanian dan menegaskan bahwa Indonesia siap menghadapi masa depan dengan pondasi kedaulatan pangan hasil kerja keras semua pihak.
“Saya bangga melihat hasil nyata dari kerja keras petani, Kementan, TNI, dan Polri. Ini bukan sekadar panen, tapi bukti bahwa kita bisa berdiri di atas kaki sendiri. Saya yakin Indonesia akan jadi lumbung pangan dunia,” ujarnya.
Presiden juga menyatakan target penghentian impor jagung pada 2026, seiring produksi nasional yang naik 48% pada kuartal I 2025. Ia meresmikan 18 gudang panen kelompok tani binaan POLRI, pabrik pengering jagung (dryer), dan secara simbolis melepas ekspor ke Malaysia.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit menyampaikan bahwa hingga awal 2025, program tanam jagung yang melibatkan 136 ribu kelompok tani telah menghasilkan 118.975 ton jagung dari 16.656 hektare lahan.
“Ketahanan pangan adalah pilar stabilitas. Polri mendukung penuh lewat pendampingan petani, distribusi alat, dan intervensi teknologi yang meningkatkan produktivitas,” jelasnya.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan keberhasilan ini adalah buah sinergi lintas sektor.
“Program swasembada pangan ini nyata. Kementan hadir langsung di lapangan, menyiapkan benih unggul, teknologi tepat guna, dan pendampingan agar hasil terus meningkat,” ujarnya.
Kepala BPPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti, menambahkan bahwa penguatan SDM dan kelembagaan tani jadi kunci.
“Bukan hanya tanam dan panen, kita bangun sistem berkelanjutan. SDM pertanian yang kuat adalah fondasi utama swasembada,” katanya.
Panen jagung serentak, peresmian infrastruktur pertanian, dan ekspor perdana ke Malaysia menandai langkah maju menuju kemandirian pangan nasional—sekaligus membuktikan bahwa Indonesia siap menjadi pemasok pangan dunia dengan petani sebagai ujung tombaknya. GURITNO/SAI/BBPPBATU