UPT Pelatihan Kementan Terapkan Manajemen Smart Farming kepada Mahasiswa

MALANG – Sebanyak 27 mahasiswa Magister Agribisnis Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur didampingi dua dosen dan Koordinator Prodi melakukan kunjungan praktik kerja lapangan ke Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, Senin (2/06/2025).

Kunjungan ini bertujuan memperkuat pemahaman mahasiswa terkait mata kuliah manajemen smart farming. Koordinator Prodi, Mubarokah, menjelaskan BBPP Ketindan dipilih karena memiliki teknologi smart farming yang lengkap, terutama smart green house, yang bisa menjadi acuan pembelajaran.

“Kami berharap mahasiswa semakin yakin untuk terjun di sektor pertanian, khususnya smart green house yang modern, bersih, dan menjanjikan. Kedepan, mereka diharapkan bisa menjadi entrepreneur dibidang ini,” ujar Mubarokah.

Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman yang menekankan pentingnya peran generasi muda dalam pembangunan pertanian dan masa depan Indonesia.

“Dua puluh tahun ke depan, merekalah yang akan memimpin negeri ini. Kita harus siapkan mereka jadi lebih baik dan hebat dari kita,” kata Menteri Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, juga menegaskan pentingnya regenerasi petani untuk menjaga ketahanan pangan, mengingat mayoritas petani saat ini sudah lanjut usia.

Kepala BBPP Ketindan, Nurul Qomariyah, bersama jajaran menyambut kunjungan ini dengan antusias. Ia berharap mahasiswa dapat menjadi pelopor penerapan teknologi smart farming dan turut meningkatkan kesejahteraan petani.

“Kami harap kunjungan ini menambah wawasan dan semangat mahasiswa untuk mengembangkan pertanian, khususnya di bidang Smart Green House,” ungkap Nurul.

Dalam sesi materi, Widyaiswara BBPP Ketindan, Nining Hariyani, membawakan topik seputar manajemen smart green house (SGH) K-Smart Farm, low cost smart farming, serta pemasaran dan analisa usaha tani.

Kegiatan dilanjutkan dengan praktik langsung di SGH, diskusi manajemen dan pemasaran produk, serta penggunaan alat-alat pertanian modern yang tersedia di lokasi. Agus Wahana/Humas BBPP Ketindan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *