Koperasi Merah Putih Bantu Pacu Salur Program Operasi Pasar Beras SPHP

DENPASAR – Program operasi pasar yang diandalkan pemerintah yakni Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras, dilaksanakan oleh Perum Bulog atas penugasan Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA). SPHP beras di 2025 ini mengalami perluasan kanal distribusi yang salah satunya dapat melalui jaringan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.

“Tadi Bapak Menko Pangan sampaikan bahwa target percepatan operasional Kopdes Merah Putih di bulan ini sampai 15 ribu. Kalau kelembagaan dan Satgas provinsi, kabupaten sampai kota sudah dekat 100 persen,” terang Deputi Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan NFA I Gusti Ketut Astawa ditemui usai mengikuti Rapat Konsolidasi dan Percepatan Operasionalisasi Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Denpasar, Bali pada Jumat (8/8/2025).

“Nah jika Kopdes semakin banyak, tentu program intervensi pangan pemerintah seperti beras SPHP dapat semakin luas menyasar ke masyarakat. Harapannya fluktuasi harga beras dapat ditekan. Begitu juga inflasi. Jadi kedepannya pemerintah bersama Bulog akan memasifkan program ini, salah satunya melalui jaringan Kopdes Merah Putih,” kata Ketut lagi.

Adapun realisasi pelaksanaan beras SPHP periode Juli-Desember 2025, per 8 Agustus telah berada di capaian 14,9 ribu ton. Untuk diketahui, NFA mencatat realisasi SPHP beras di 2024 pernah mencapai 1,401 juta ton selama setahun atau 100,12 persen dari target salur 1,4 juta ton.

Sementara distribusi beras SPHP melalui kanal Koperasi Merah Putih tampak mengalami eskalasi yang signifikan. Per 1 Agustus lalu, penyaluran beras SPHP melalui Koperasi Merah Putih tercatat masih berada di angka 53,72 ton. Kemudian per 8 Agustus tercatat mengalami peningkatan sampai 97,32 persen hingga meraih capaian 106 ton.

Senada dengan itu, dijumpai dalam rangkaian kegiatan Retret Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Kepala NFA Arief Prasetyo Adi menyebutkan beras SPHP perlu terus diguyur ke pasar. Dalam kalkulasinya, setidaknya dalam sehari rerata distribusinya perlu berada di kisaran 12 ribu ton.

“Jadi memang sekarang sudah di aktivasi kembali dan harusnya sudah mulai ada, yang telah didistribusikan itu terakhir sudah sekitar 14 ribu ton. Ini akan terus. Pokoknya cepat diguyur ke pasar. Kalau hitungan saya memang harusnya sampai akhir tahun itu rata-rata sekitar 12 ribu ton sehari,” ungkap Arief.

“Untuk itu, beras SPHP ini terus berjalan. Tidak berhenti. Batasnya di tahun ini sampai 31 Desember. Kami terus percepat dan perluas kanal distribusinya. Beras SPHP yang harganya terjangkau dan berkualitas baik harus tersedia bagi masyarakat, utamanya yang berpenghasilan rendah,” tuturnya.

Untuk diketahui, NFA telah menajamkan Petunjuk Teknis (Juknis) pelaksanaan SPHP beras di tingkat konsumen Juli-Desember 2025. Dalam Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional bernomor 224 Tahun 2025 tanggal 31 Juli 2025, terdapat penambahan kanal penyaluran SPHP beras.

Program SPHP beras dapat disalurkan melalui pengecer di pasar rakyat diprioritaskan dan dioptimalkan di kabupaten/kota wilayah dengan harga beras di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) beras dan/atau wilayah non sentra produksi. Lalu Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dan outlet pangan binaan serta Gerakan Pangan Murah (GPM) melalui pemerintah daerah.

Selain itu, dapat pula disalurkan outlet BUMN, instansi pemerintah (Kementerian/Lembaga, TNI, POLRI, dan lainnya) melalui koperasi atau outlet instansi pemerintah dan/atau GPM. Termasuk disalurkan melalui Rumah Pangan Kita (RPK) Bulog yang sudah di verifikasi. Terakhir, SPHP beras dapat didistribusikan melalui swalayan/toko modern yang tidak melakukan penjualan secara grosir.

Terkait upaya serius pemerintah membangun Koperasi Merah Putih, nyata dipaparkan oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan. Ia memastikan Koperasi Merah Putih telah terbentuk sepenuhnya dan mematok target jumlah operasional untuk dikejar secara kolaboratif.

“Ini kerja besar. Kalau dulu koperasi sendirian. Ini koperasi dikerjakan oleh semua kementerian, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, gotong royong, semua terlibat termasuk BUMN. Jadi kita pastikan hari ini sudah terbentuk hampir 100 persen Satgas, baik pusat maupun provinsi maupun kabupaten kota juga,” paparnya.

“Kita juga ingin mempercepat, target kita bulan ini 15 ribu terbentuk. Makanya di data di desa-desa itu ada apa yang bisa dimanfaatkan. Kalau tidak ada, baru kita membangun. Penting harus ada gudang dan nanti cold storage,” beber Menko Zulhas.

Menko Pangan Zulkifli Hasan juga menekankan bahwa kehadiran Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dapat menjadi sarana dan infrastruktur dalam pelaksanaan berbagai program pemerintah. Misalnya operasi pasar, Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga Energi Baru Terbarukan (EBT). HNFA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *