Kementan – JICA Perkuat Ketahanan Pangan Palestina melalui Pelatihan Budidaya Alpukat

JAKARTA – Upaya memperkuat ketahanan pangan Palestina mendapat dukungan nyata melalui penyelenggaraan Training on Integrated Crop Management of Tropical Fruit Crops (Avocado) for Palestine yang resmi ditutup pada Senin (25/08/2015) di Ruang Catur Gatra Kementerian Pertanian.

Pelatihan ini merupakan hasil kerja sama Kementerian Pertanian bersama Kementerian Luar Negeri, Lembaga Dana Kerjasama Pembangunan Internasional (Indonesian AID/LDKPI), dan Japan International Cooperation Agency (JICA) serta Kementerian Pertanian Palestina.

Selama dua pekan, 15 delegasi Palestina mengikuti rangkaian pembelajaran klasikal dan kunjungan lapangan di berbagai daerah di Indonesia, antara lain Malang, Gresik, Surabaya, Klaten, Bogor, dan Subang. Materi yang diberikan mencakup teknik pembibitan alpukat, pemangkasan dan pemeliharaan, pengelolaan air, pengendalian hama dan penyakit terpadu, kesuburan tanah, pascapanen, formulasi serta aplikasi pestisida dan pupuk, hingga rantai nilai dan pemasaran alpukat.

Plt. Sekretaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), sekaligus Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, Nurul Qomariyah, dalam laporan penyelenggaraan menyampaikan, bahwa hasil evaluasi sebagian besar peserta menyatakan sangat puas atas penyelenggaraan pelatihan ini.

Hal ini disambut baik oleh Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti. Dalam sambutan penutupan ia menegaskan pentingnya tindak lanjut dari program ini.

“Terima kasih telah berkomitmen mengikuti pelatihan. Kami harap ilmu dan pengalaman yang diperoleh dapat diterapkan di Palestina untuk mendukung pengembangan alpukat,” ungkapnya.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berkontribusi, terutama Kementerian Luar Negeri, LDKPI, dan JICA.

Dukungan ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, yang menekankan bahwa kerja sama internasional tidak hanya memperkuat ketahanan pangan nasional, tetapi juga menjadi sarana berbagi keahlian kepada negara mitra seperti Palestina.

Pengalaman positif dirasakan langsung oleh peserta. Odeh Alsabarneh, perwakilan delegasi Palestina, mengungkapkan bahwa pelatihan ini menambah wawasan budidaya alpukat yang siap ia terapkan di negaranya.

“Selain pengetahuan, saya juga senang bisa mengenal budaya Indonesia,” katanya.

Penutupan pelatihan turut dihadiri oleh Chief Representative of JICA Indonesia, Takeda Sachiko. Ia menyampaikan apresiasinya kepada Kementerian Pertanian khususnya BBPP Ketindan yang telah memfasilitasi pelatihan dengan standar internasional. Sachiko berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut dalam program pelatihan internasional lain.

Sementara itu, Direktur Utama LDKPI, Dalyono, menekankan bahwa program ini bukan sekadar kerja sama teknis. Pelatihan ini adalah wujud solidaritas Indonesia dalam mendukung rakyat Palestina untuk meraih kesejahteraan dan martabat bangsa.

“Program ini juga mencerminkan sinergi lintas Kementerian dalam memperkuat diplomasi dan peran Indonesia di kancah internasional,” jelasnya.

Sebagai bentuk dukungan berkelanjutan, pemerintah Indonesia merencanakan agar pelatihan serupa dapat terus dilaksanakan. Harapannya, transfer pengetahuan ini tidak hanya meningkatkan kapasitas teknis pertanian di Palestina, tetapi juga menjadi simbol persahabatan dan solidaritas antar bangsa. Nur/Sindha/Dewi*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *