Tingkatkan Kualitas Daun Tembakau, Pemkab Situbondo Gelar Pelatihan Pasca Panen

SITUBONDO – Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan sebagai UPT Pelatihan dibawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Situbondo dalam meningkatkan kompetensi para petani tembakau di Kabupaten Situbondo, khususnya di Desa Suboh, Kecamatan Suboh dan Desa Selomukti Kecamatan Mlandingan.

Kegiatan pelatihan pasca panen tembakau bagi kelompok tani di gelar di rumah Ketua Poktan Jaya Makmur 1 pada 29/09/20025 dan rumah Ketua Poktan Sumber tani pada 30/09/2025. Jumlah peserta masing-masing Poktan yakni 30 orang.

Pelatihan pasca panen tembakau bagi kelompok tani diawali dengan pembukaan pelatihan, oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Situbondo, Dadang Aries Bintoro, didampingi oleh Kepala Bidang Penyuluhan, Muhammad Zaini serta dihadiri oleh anggota dewan, widyaiswara BBPP Ketindan selaku narasumber pada pelatihan, Saeroji, serta koordintaor penyuluh dan semua wilayah setempat.

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan kualitas daun tembakau agar para petani mendapatkan hasil yang memuaskan dan mendapatkan kuntungan yang tinggi. Kegiatan ini yang sangat di tunggu-tunggu para petani dalam rangka untuk meningkatkan dan mempertahankan kualitas daun tembakau.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Situbondo, Dadang Aries Bintoro menekankan pentingnya peran pengetahuan teknis dan pemahaman tentang perlakuan on farm dan off farm guna meningkatkan dan mempertahankan kualitas daun tembakau.

“Pelatihan ini kami selenggarakan untuk memastikan bahwa petani tidak hanya mengandalkan pengalaman, tetapi juga memahami ilmu yang tepat guna, termasuk perlakuan on farm dan off farm guna meningkatkan dan mempertahankan kualitas daun tembakau,” jelasnya.

Kurangnya ilmu pengetahuan tentang perlakuan on farm dan off farm banyak sekali dialami oleh petani, selain itu produksi yang dihasilkan sedikit dan kualitas dari tembakaunya juga jelek. Dengan pelatihan ini, anggota kelompok siap mengaplikasikan semua ilmu yang diterimanya mulai dari cara pembibitan secara polybag sampai ke pengolahannya tembakaunya. Dengan pembibitan system polybag yaitu disebarkan kemudian dipindahkan ke polybag maka 100 % pembibitan akan berhasil dengan baik ketika dipindah di lahan terbuka, bibit akan tumbuh lebih sehat.

Dengan pengetahuan dan keterampilan yang didapat selama pelatihan, para anggota kelompok tani dapat memperlakukan tanamannya yang baik dan benar serta bisa mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan panen dan pasca panen sehingga hasilnya akan meningkat serta nantinya akan meningkat kesejahteraan semua anggotanya.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa SDM pertanian adalah kunci percepatan pembangunan pertanian Indonesia, terutama untuk mencapai target swasembada pangan sesuai amanah Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

“Penyuluh pertanian yang profesional akan menjadi penggerak utama di lapangan. Karenanya peningkatan kapasitas SDM harus terus dilakukan secara berkesinambungan,” tegas Mentan.

Sejalan dengan hal tersebut, Kepala Badan PPSDMP, Idha Widi Arsanti, menambahkan bahwa peningkatan kapasitas SDM dapat dilakukan melalui berbagai jalur, baik pendidikan, pelatihan vokasi, maupun sertifikasi profesi. Saeroji*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *