35 Asesi Kutai Barat Dinyatakan Kompeten Melalui Sertifikasi Penyuluh Pertanian

MALANG – Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan Malang resmi menutup kegiatan sertifikasi penyuluh pertanian asal Kabupaten Kutai Barat pada Jumat (10/10). Kegiatan ini menjadi penanda berakhirnya rangkaian asesmen kompetensi yang diikuti oleh 35 penyuluh pertanian Kabupaten Kutai Barat.

Kepala BBPP Ketindan Malang sekaligus Plt. Sekretaris Badan Penyuluhan dan Pengembagan (BPPSDMP), Nurul Qomariyah dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada seluruh peserta yang telah menunjukkan komitmen dalam mengikuti sertifikasi profesi ini. Menurutnya, penyuluh pertanian yang kompeten menjadi ujung tombak pembangunan pertanian di daerah.

“Kami sangat bangga karena para penyuluh dari Kutai Barat menunjukkan kemampuan luar biasa. Kompetensi yang mereka peroleh mencakup tiga aspek penting yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap profesional dalam menjalankan tugas di lapangan,” ujar Nurul.

Ia menambahkan, kegiatan sertifikasi ini merupakan bagian dari upaya Kementerian Pertanian dalam memperkuat sumber daya manusia pertanian agar mampu mendukung pembangunan pertanian yang maju, mandiri, dan modern.

Dalam kesempatan tersebut, perwakilan dari Kutai Barat yang diwakili Moh. Firdaus turut menyampaikan apresiasinya kepada BBPP Ketindan atas fasilitasi dan pendampingan selama proses sertifikasi berlangsung.

“Kami mengucapkan terima kasih atas sinergi yang luar biasa antara BBPP Ketindan, LSP Pertanian, dan para asesor. Dengan hasil yang membanggakan ini, kami berharap penyuluh di Kutai Barat dapat semakin berperan aktif dalam peningkatan produksi dan kesejahteraan petani,” ungkap Firdaus.

Firdaus menekankan bahwa penyuluh yang kompeten bukan hanya memahami teori, tetapi juga mampu mengimplementasikan pendekatan partisipatif, mengidentifikasi potensi wilayah, dan mendampingi petani dalam pengembangan agribisnis.

Sementara itu, Koordinator Asesor, Hamyana, menyampaikan hasil akhir dari pelaksanaan sertifikasi. Berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan oleh tim asesor, seluruh peserta dinyatakan kompeten dalam unit-unit kerja yang diujikan.

“Kami mengucapkan selamat kepada 35 peserta yang berhasil dinyatakan kompeten. Ini menunjukkan bahwa para penyuluh Kutai Barat telah memiliki kemampuan yang sesuai dengan standar nasional kompetensi kerja sektor pertanian,” terang Hamyana.

Salah satu peserta sertifikasi, Syafi’i, menyampaikan kesan dan pesan atas pelaksanaan kegiatan tersebut. Ia mengaku bangga dan bersyukur dapat mengikuti kegiatan sertifikasi di BBPP Ketindan dengan fasilitas dan pendampingan yang sangat baik.

“Kami mendapat banyak pengalaman baru selama proses sertifikasi. Selain diuji kemampuan teknis, kami juga belajar pentingnya komunikasi, kerjasama, dan semangat untuk terus meningkatkan diri. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membimbing kami,” ungkap Syafi’i dengan penuh semangat.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa SDM pertanian adalah kunci percepatan pembangunan pertanian Indonesia, terutama untuk mencapai target swasembada pangan sesuai amanah Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

“Penyuluh pertanian yang profesional akan menjadi penggerak utama di lapangan. Karenanya peningkatan kapasitas SDM harus terus dilakukan secara berkesinambungan,” tegas Mentan.

Sejalan dengan hal tersebut, Kepala Badan PPSDMP, Idha Widi Arsanti, menambahkan bahwa peningkatan kapasitas SDM dapat dilakukan melalui berbagai jalur, baik pendidikan, pelatihan vokasi, maupun sertifikasi profesi.

“Sertifikasi profesi, khususnya bagi penyuluh, adalah langkah penting untuk memastikan kualitas, profesionalitas, dan daya saing SDM pertanian Indonesia,” ujarnya.

BBPP Ketindan pun menegaskan komitmennya untuk terus menjadi mitra strategis dalam peningkatan kapasitas penyuluh pertanian di seluruh Indonesia. Asep/Tuban*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *