MAGETAN – Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur resmi mengukuhkan Brigade Pangan 2025, Selasa (21/10/2025), sebagai langkah nyata memperkuat ketahanan pangan di tingkat daerah. Kegiatan yang digelar oleh Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Magetan ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara pemerintah, penyuluh, dan petani dalam menghadapi tantangan pertanian modern.
Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, bahwa Brigade Pangan adalah wujud nyata gotong royong antara petani, penyuluh, dan pemerintah.
“Melalui gerakan ini, kita ingin memastikan produksi pangan tetap terjaga, distribusi lancar, dan kesejahteraan petani meningkat. Ketahanan pangan harus dimulai dari desa,” ujar Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
Senada dengan hal itu, Kepala BPPSDMP Kementerian Pertanian, Idha Widi Arsanti menekankan bahwa keberhasilan Brigade Pangan sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusianya.
“Peningkatan kapasitas penyuluh dan petani melalui pelatihan berkelanjutan adalah kunci. Dengan SDM pertanian yang unggul, adaptif, dan inovatif, kita bisa membangun pertanian maju, mandiri, dan modern,” ujar Idha Widi Arsanti.
Pengukuhan dihadiri oleh Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), para penyuluh pertanian, Kepala Desa, Babinsa, serta perwakilan kelompok tani (Poktan), gabungan kelompok tani (Gapoktan) dari 7 kecamatan penerima program Optimasi Lahan (Oplah) yaitu Parang, Poncol Lembeyan, Ngariboyo, Bendo, Kawedanan dan Karas.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas TPHP Kabupaten Magetan, Uswatul Chasanah, menyampaikan bahwa pembentukan Brigade Pangan merupakan bagian dari upaya menjaga stabilitas produksi pangan sekaligus memperkuat daya saing pertanian Magetan.
“Melalui Brigade Pangan, kami ingin membangun semangat gotong royong antara petani, penyuluh, dan pemerintah. Ini bukan hanya program, tetapi gerakan bersama untuk mewujudkan kemandirian pangan di tingkat lokal,” ujar Uswatul.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Dewi Melani dari Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, yang hadir sebagai Liaison Officer (LO) pembentukan Brigade Pangan di Magetan. Dalam penyampaian materinya, ia menegaskan pentingnya membangun sinergi antar instansi serta menguatkan kapasitas SDM pertanian agar lebih adaptif dan inovatif.
“BBPP Ketindan siap mendampingi seluruh proses pembentukan Brigade Pangan di Jawa Timur, termasuk di Magetan. Melalui pelatihan dan kolaborasi, kita ingin menjadikan Brigade Pangan sebagai penggerak pertanian modern yang berkelanjutan,” jelasnya.
Dari pertemuan tersebut disepakati pembentukan tiga Brigade Pangan baru di Kabupaten Magetan, yaitu Brigade Pangan Blego Mulyo, Brigade Pangan Muda Berkarya, dan Brigade Pangan Tani Sejahtera. Ketiganya akan menjadi penggerak utama dalam menjaga ketersediaan pangan dan memperkuat kelembagaan petani di tingkat desa. Selain fokus pada penguatan kelembagaan, program ini juga menaruh perhatian besar pada pemberdayaan petani milenial. Diharapkan generasi muda dapat berperan aktif sebagai inovator dan pelopor teknologi pertanian masa depan.
“Brigade Pangan menjadi ruang belajar dan berkarya bagi generasi muda pertanian. Kreativitas dan semangat mereka akan menjadi energi baru untuk membawa pertanian kita naik kelas,” imbuh Dewi Melani.
Dengan semangat kolaborasi yang kuat, Brigade Pangan diharapkan mampu menjadi inspirasi bagi daerah lain. Tak hanya memperkuat ketahanan pangan, tetapi juga melahirkan generasi petani milenial yang kreatif, mandiri, dan berdaya saing global. Gerakan ini menandai babak baru dalam pembangunan pertanian Indonesia dimana semangat gotong royong, inovasi, dan komitmen bersama menjadi fondasi menuju kedaulatan pangan nasional. Dewi Melani*