Harga Pupuk Subsidi Turun, Pemkab Blitar Gelar Sosialisasi Kebijakan Pupuk

BLITAR — Pemerintah Kabupaten Blitar melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur, menggelar kegiatan sosialisasi terkait kebijakan penurunan harga pupuk subsidi di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Selopuro, Rabu (23/10).

Kegiatan ini diselenggarakan sebagai tindak lanjut dari arahan Menteri Pertanian yang menyampaikan capaian keberhasilan sektor pertanian dalam setahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, salah satunya yaitu peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP) dan turunnya harga pupuk bersubsidi.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa penurunan harga pupuk ini merupakan hasil nyata dari kebijakan berani Presiden Prabowo untuk melakukan pembenahan menyeluruh terhadap tata kelola pupuk nasional.

Mentan Amran menambahkan langkah besar ini berhasil memangkas birokrasi panjang yang selama bertahun-tahun memperlambat penyaluran pupuk ke petani. Sistem baru memungkinkan pupuk dikirim lebih cepat dan tepat sasaran.

“Dulu pupuk langka di mana-mana. Sekarang ketersediaannya meningkat dua kali lipat, mencapai 9,55 juta ton. Harga pupuk turun 20%,” ujar Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Idha Widi Arsanti, mengatakan bahwa diperlukan penguatan peran penyuluh pertanian dalam mengawal distribusi dan penggunaan pupuk. Dan memastikan pupuk tepat sasaran, meningkatkan produktivitas, dan mendukung program pemerintah.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Blitar iini dihadiri oleh Kepala Bidang SDM Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Blitar, Himawan Prabowo. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa sosialisasi ini bertujuan memberikan informasi resmi kepada petani dan kelompok tani terkait kebijakan terbaru harga pupuk subsidi agar mereka dapat memperkirakan kebutuhan dan biaya usahataninya secara tepat.

“Dengan adanya penurunan harga pupuk subsidi ini, diharapkan petani dapat lebih mudah mengakses sarana produksi pertanian dan meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan usaha taninya,” ujarnya.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh perwakilan kelompok tani, gabungan kelompok tani (Gapoktan), penyuluh pertanian lapangan (PPL), dan mantri tani dari wilayah kerja BPP Selopuro. Dalam sesi diskusi, peserta aktif menyampaikan pengalaman dan tanggapan mereka terhadap kebijakan baru ini.

Salah satu petani, Tukimin, mengungkapkan rasa syukurnya atas kebijakan pemerintah tersebut.

“Penurunan harga pupuk subsidi sangat membantu kami dalam mengelola sawah, terutama saat biaya produksi terus meningkat,” katanya.

Melalui kegiatan sosialisasi ini, pemerintah daerah berharap informasi mengenai kebijakan pupuk subsidi tersampaikan secara tepat kepada petani, sekaligus memperkuat sinergi antara pemerintah dan pelaku utama di sektor pertanian untuk mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan. Diana Triswaningsih/ Heru*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *