Melalui Brigade Pangan,Kabupaten Banyuwangi Dorong Petani Naikkan IP
BANYUWANGI – Dalam rangka mendukung program swasembada pangan dan percepatan pembentukan brigade pangan (BP), Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi melakukan sosialisasi dan finalisasi percepatan pembentukan Brigade Pangan di kabupaten Banyuwangi, pada Jumat (24/10/2025).
Kegiatan digelar di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Rogojampi, yang dihadiri Koordinator Penyuluh Pertanian dan Penyuluh Pertanian wilayah Oplah yang meliputi 3 Kecamatan yaitu Kecamatan Rogojampi, Srono dan Blimbingsari serta lima perwakilan calon BP yang meliputi Manajer, Sekretaris, Kapala Divisi Produksi, Kapala Divisi Alsintan, Kepala Divisi Panen, Pengolahan, Pemasaran, Hilirisasi; dan Divisi Keuangan dan Umum, serta Djoko Witono selaku Liaison Officer (LO) Kabupaten Banyuwangi dari Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan.
Kegiatan dimoderatori oleh KJF Kabupaten Banyuwangi, Yoga Ananta Budiman didampingi PIC Brigade Pangan Kabupaten Banyuwangi.
Yoga mengatakan bahwa tujuan utama BP yang wajib dilakukan adalah menaikkan IP dan meningkatkan ekonomi baik petani pemilik lahan maupun BP itu sendiri.
Hal penting yang menjadi diskusi dalam kegiatan ini adalah tindak lanjut yang harus dilakukan oleh BP setelah pembentukan yaitu dilegalkannya BP dengan didampingi penyuluh pertanian serta harus mengidentifikasi kebutuhan petani penerima manfaat oplah dan potensi di wilayah tersebut.
Saat ini Kabupaten Banyuwangi telah terbentuk lima BP yaitu BP Ketapangsari dan BP Blambangan Maju dari Kecamatan Srono, BP Jenggirat Tani dan BP Tani Maju dari Kecamatan Rogojampi, dan BP Mahkota Tani Kecamatan Blimbingsari.
Sedangkan aspek administrasi seperti Berita Acara dan Surat Keputusan Pembentukan BP dijadwalkan hari Senin, 27 Oktober 2025 sudah tertandatangi oleh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi untuk selanjutnya dapat diinput di Aplikasi SIMLUHTAN dan E-Monev BP.
Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaimam, menegaskan bahwa Brigade Pangan adalah garda terdepan yang akan menggerakkan sistem pertanian nasional secara modern, efisien, dan produktif. Menurutnya, program ini bukan hanya untuk mempercepat optimalisasi lahan dan meningkatkan produksi, tetapi juga menjadi sarana pemberdayaan generasi muda desa agar memiliki usaha pertanian yang berorientasi bisnis dan berkelanjutan.
“Brigade Pangan kita bentuk agar petani muda menjadi pelaku utama yang terampil, berorientasi hasil, dan mampu mengelola usaha tani secara profesional,” ujarnya.
Senada dengan hal tersebut, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti, menyampaikan bahwa pembentukan Brigade Pangan bukan hanya berfokus pada peningkatan produksi, tetapi lebih jauh untuk membangun ekosistem pertanian modern yang menyeluruh, mulai dari pengelolaan lahan, penerapan teknologi, distribusi hasil, hingga penguatan kelembagaan ekonomi petani.
Ia menegaskan pentingnya sinergi antara penyuluh, pemerintah daerah, dan generasi muda dalam menjadikan Brigade Pangan sebagai wadah pembelajaran sekaligus unit bisnis pertanian yang berdaya saing.
“Brigade Pangan adalah ruang tumbuh bagi petani muda agar mereka tidak hanya menanam, tetapi juga mengelola pertanian sebagai peluang karir dan bisnis masa depan,” jelasnya. Djowo Witono*







