Datangi UPT Pelatihan Kementan, Anggota PIPMI Asah Kemampuan Olah Produk Pertanian

MALANG – Berbagai upaya dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mewujudkan ketahanan pangan, termasuk keamanan dan pemenuhan gizi serta kesehatan keluarga di Indonesia. Saat ini, pembangunan pertanian menghadapi tantangan yang semakin kompleks akibat dampak perubahan iklim ekstrem, konflik geopolitik, dan dinamika ekonomi global. Hal ini menyebabkan restriksi ekspor dari negara-negara produsen pangan, meningkatnya biaya produksi dan harga pangan, serta potensi krisis pangan.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menuturkan tentang kekhawatirannya akan jaminan pangan. “Kekhawatiran terhadap jaminan produksi, masalah distribusi, dan akses pangan masyarakat perlu menjadi perhatian serius dalam penyediaan pangan bagi seluruh penduduk Indonesia,” kata Mentan Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti mengatakan, isu ketahanan pangan menjadi perhatian khusus pemerintah melalui agenda pembangunan nasional dengan prioritas program peningkatan ketersediaan, akses dan kualitas konsumsi pangan.

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan sebagai UPT Pelatihan Kementerian Pertanian berkomitmen dalam peningkatan kompetensi SDM pertanian, turut berkontribusi dalam peningkatan kompetensi SDM pertanian tersebut.

BBPP Ketindan menerima kunjungan dari ibu-ibu dari istri para Karyawan PT POMI Paiton Probolinggo, Rabu (29/10/2025). Kegiatan ini tidak hanya sebatas kegiatan kunjungan biasa tetapi disertai dengan kegiatan pelatihan singkat yaitu Pelatihan Peningkatan Kapasitas Produktivitas Hasil Pertanian khususnya olahan Ubi. Kegiatan ini diikuti sebanyak 45 orang Ibu-Ibu dari Istri para Karyawan PT POMI Paiton Probolinggo yang tergabung dalam organisasi PIPMI.

Sementara itu, Kepala BBPP Ketindan, Nurul Qomariyah, dalam sambutan pembukaan secara daring, sangat berterimah kasih kepada PIPMI yang mempercayakan kegiatan ini ke BBPP Ketindan. Nurul menekankan bahwa swasembada pangan, penguatan peran perempuan, dan pembangunan desa sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan pemerataan ekonomi.

“Sehingga diharapkan tercapainya peningkatan nilai tambah pengolahan hasil pertanian, sebagai sumber pangan bergizi masyarakat, dan mendorong kemandirian masyarakat atas optimalisasi hasil panen yang ditanam dan diolah secara mandiri di lingkungan sekitar. Hal ini sangat penting untuk menjamin ketanahan pangan nasional dan kesejahteraan petani itu sendiri,”jelas Nurul.

Ia berharap melalui kegiatan ini semua peserta dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam mengolah hasil pertanian yang dilingkungan masyarakat sekitarnya.
Ketua PIPMI, Esti Kurnia Putri, menyampaikan maksud dan tujuan kunjungan yaitu ingin memperoleh tambahan ilmu, wawasan dan teknologi terkini tentang pertanian khususnya dalam pengolahan hasil pertanian, karena teknologi berkembang terus, tidak berhenti, jika sebentar saja stagnan dan lupa, maka akan tertinggal jauh.

“Tujuan organisasi (Perusahaan) adalah untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan istri karyawan melalui berbagai kegiatan, diantaranya pelatihan dan program pemberdayaan lainnya yang selaras dengan tujuan perusahaan dalam mendukung pembangunan masyarakat sekitar,” pungkas Esti. Djoko Sumianto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *