JEMBER – Program strategis Kementerian Pertanian (Kementan) saat ini yaitu mewujudkan kedaulatan pangan dan ketahanan pangan nasional. Beberapa program unggulan Kementan saat ini seperti swasembada pangan, pangan bergizi, biofuel, dan hilirisasi. Selain itu, Kementan juga menjalankan program intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian, perluasan areal tanam (PAT), optimalisasi lahan (OPLA), serta mendukung sarana dan prasarana produksi.
Saat ini Kementan juga melibatkan generasi muda melalui program Petani Milenial dan Brigade Pangan untuk mendorong regenerasi petani dan pertanian modern.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan, melalui Brigade Pangan, Kementan berupaya untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dan mewujudkan swasembada pangan. Yakni dengan meningkatkan produktivitas pertanian melalui penerapan teknologi modern dan melibatkan generasi muda.
“Brigade Pangan mengelola lahan pertanian secara terstruktur, dengan skala pengelolaan mencapai kurang lebih 200 hektar per brigade. Program ini juga mencakup pengelolaan lahan rawa dan non rawa yang optimal dan pencetakan sawah rakyat, serta mengintegrasikan pendekatan berbasis komunitas dengan teknologi canggih,” kata Mentan Amran.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, juga menekankan bahwa keberhasilan Brigade Pangan sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusianya.
“Brigade Pangan adalah ruang tumbuh bagi petani muda agar mereka tidak hanya menanam, tetapi juga mengelola pertanian sebagai peluang karir dan bisnis masa depan. Peningkatan kapasitas penyuluh dan petani melalui pelatihan berkelanjutan adalah kunci. Dengan SDM pertanian yang unggul, adaptif, dan inovatif, kita bisa membangun pertanian maju, mandiri, dan modern,” ujar Santi.
Dari hasil Survei Investigasi dan Desain (SID) di Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur, didapat sejumlah lahan yang masuk dalam program optimalisasi lahan seluas 4400,06 Hektare sehingga dalam rangka pelaksanaan peningkatan produksi padi diperlukan penumbuhkembangan 23 Brigade Pangan (BP) yang melibatkan banyak petani muda.
Menurut Nurul Qomariah selaku Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, untuk tahap awal pembentukan BP di Jawa Timur perlu dibentuk dan disepakati struktur oraganisasi serta segera bergerak aktif setelah pengerjaan kontruksi dilahan optimalisasi lahan non rawa selesai dilaksanakan.
- Sigit Boedi, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura Dan Perkebunan Kabupaten Jember dalam pertemuan bersama petani dan Lialison Officer (LO) BBPP Ketindan, Isdianto, pada (28/10/2025), juga menyatakan dukungan penuh upaya program swasembada yang awalnya dicanangkan realisasi tahun 2027 diajukan menjadi tahun 2025, sehingga segala upaya harus dilakukan dilakukan dilahan-lahan yang selama ini kurang optimal pengerjaannya dan penumbuhan Brigade Pangan di Kabupaten Jember. Isdianto*


 
																				




