MALANG – Delegasi EPIS (Information Service in Food, Agriculture, Forestry and Fisheries) melakukan kunjungan resmi ke Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan dalam rangkaian Kegiatan Hand Over K-Smart Project, Rabu (19/11/2025). Rombongan dipimpin oleh Mr. An Jae Rok, didampingi Ms. Jung So Young, Ms. Jang Sun Joo, Mr. Lee Kwang Wo, dan Mr. Han Hyuk Joo.
EPIS merupakan lembaga pemerintah Korea yang berfokus pada pengembangan sektor pertanian dan pedesaan melalui pemanfaatan informasi, teknologi, serta promosi inovasi.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa kerja sama Indonesia–Korea merupakan langkah strategis dalam memperkuat modernisasi sektor pertanian nasional. Melalui pemanfaatan teknologi cerdas, kolaborasi ini dinilai mampu meningkatkan efisiensi produksi, memperkuat daya saing petani milenial, serta menjadi contoh konkret pentingnya kemitraan internasional dalam mempercepat transformasi pertanian menuju sistem yang lebih maju dan berkelanjutan.
Sementara itu, Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti, menegaskan bahwa kerja sama Indonesia–Korea bukan hanya berfokus pada pembangunan fasilitas, tetapi mencerminkan komitmen kedua negara terhadap masa depan pertanian yang lebih maju.
Ia menyampaikan bahwa kolaborasi ini bukan sekadar transfer teknologi, tetapi juga pertukaran kepercayaan, pengetahuan, dan pembelajaran strategis yang memperkuat kapasitas petani milenial Indonesia.
Santi juga menambahkan bahwa fasilitas tersebut merupakan bagian penting dari roadmap pengembangan smart farming nasional.
“Ke depan, smart greenhouse ini akan terus kami optimalkan sebagai pusat inovasi dan inkubasi untuk melahirkan petani milenial yang berdaya saing tinggi, menguasai teknologi IoT, dan siap membangun usaha tani modern yang produktif dan menguntungkan,” jelasnya.
Delegasi EPIS memulai kunjungan dengan meninjau Smart Greenhouse (SGH), fasilitas penting hasil kerja sama Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Republik Korea melalui K-Smart Project. Dalam peninjauan tersebut, pihak EPIS memberikan apresiasi tinggi atas kondisi SGH yang dinilai baik, terawat, dan bersih. Selain itu EPIS mengatakan bahwa pengelolaan SGH di BBPP Ketindan telah menunjukkan standar operasional yang baik dan mencerminkan kesiapan lembaga dalam menjalankan teknologi smart farming secara berkelanjutan.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala BBPP Ketindan, Nurul Qomariyah, menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas dukungan fasilitas Smart Greenhouse serta kerja sama yang telah terjalin melalui K-Smart Project.
“Fasilitas ini telah menjadi aset yang sangat berharga untuk memperkuat proses pembelajaran, pelatihan, dan implementasi teknologi smart farming di Indonesia,” ujar Nurul.
Ia juga menegaskan komitmen BBPP Ketindan dalam memastikan keberlanjutan pemanfaatan SGH melalui penyiapan struktur SDM yang selaras dengan struktur K-Smart Project, pengalokasian anggaran operasional untuk budidaya, pelatihan long term dan short term, serta penguatan manajemen operasional SGH.
Sebagai bagian dari rangkaian Hand Over, disampaikan pula capaian implementasi proyek, di antaranya pelatihan short term diikuti oleh 200 peserta (80 pegawai pemerintah dan 120 petani milenial), pelatihan long term sejumlah 87 peserta milenial, program magang/internship sejumlah 78 peserta dari SMK dan perguruan tinggi, serta kunjungan studi banding mecapai total 2.389 peserta dari berbagai kalangan.
Pihak EPIS berharap agar seluruh kegiatan K-Smart Project dapat terus berkelanjutan, baik dalam aspek pengelolaan SGH maupun pelatihan berbasis teknologi pertanian modern. Mereka menekankan bahwa keberlanjutan program sangat penting untuk mencetak lebih banyak SDM pertanian yang kompeten, terutama generasi muda.
Kunjungan Hand Over ini menjadi momentum penguatan kolaborasi antara Indonesia dan Republik Korea di bidang modernisasi pertanian. Pertemuan ditutup dengan diskusi lanjutan mengenai potensi pengembangan kerja sama serta rencana pasca Hand Over. Nunung Nurhadi/ Humas BBPP Ketindan







