SIDOARJO — Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Sidoarjo menggandeng Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu pada kegiatan Pelatihan Olahan Peternakan bagi ibu rumah tangga di Kecamatan Waru, Sidoarjo Senin (24/11/2025).
Kegiatan ini menghadirkan empat widyaiswara Divisi Pasca Panen dan Pengolahan Daging–Butcher BBPP Batu sebagai narasumber untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam mengolah produk peternakan, khususnya abon ayam.
Langkah peningkatan kapasitas ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, yang menekankan pentingnya kolaborasi antara lembaga pelatihan, pemerintah daerah, dan sektor swasta untuk memperkuat kualitas SDM pertanian.
Hal senada juga ditegaskan oleh Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti, bahwa kualitas SDM pertanian hanya dapat dicapai melalui sinergi kuat antara UPT pelatihan Kementan, pemerintah daerah, institusi pendidikan, swasta, dan organisasi masyarakat.
Sebanyak 60 ibu rumah tangga dari empat desa di Kecamatan Waru mengikuti pelatihan pembuatan abon ayam yang difokuskan pada praktik pascapanen. Selain memperoleh keterampilan teknis, setiap peserta juga akan menerima mesin food chopper dari dinas sebagai dukungan untuk memulai usaha rumahan. Tahun depan, peserta direncanakan mendapatkan pendampingan lanjutan terkait izin edar dan pemasaran produk, bekerja sama dengan dinas terkait.
Pelatihan dipandu oleh widyaiswara BBPP Batu, yaitu Eko Saputro, Kresno Sugiarto, Lutfia Hanim Mufida, dan Hardi. Peserta dibagi menjadi enam kelompok praktik, masing-masing didampingi satu widyaiswara untuk memastikan proses produksi abon dilakukan secara higienis, aman, dan memenuhi standar mutu.
Salah satu Widyaiswara BBPP Batu, Eko Saputro, menjelaskan pentingnya konsumsi olahan daging bagi kesehatan keluarga.
“Daging kaya protein, asam amino lengkap, dan zat besi yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan janin dan balita. Ibu hamil perlu konsumsi olahan daging yang sehat agar anak tidak berisiko stunting,” ujarnya.
Sementara itu, Kresno Sugiarto memaparkan bahwa izin edar untuk abon ayam cukup menggunakan P-IRT dari Dinas Kesehatan karena termasuk pangan berisiko rendah. Ia menambahkan bahwa kadar air ideal untuk abon berkualitas berada di rentang 7–10%, sehingga produk lebih awet disimpan pada suhu ruang.
Pelatihan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang berlangsung dalam beberapa angkatan, sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah bersama BBPP Batu dalam memperkuat kapasitas masyarakat dan mendorong tumbuhnya usaha pengolahan hasil peternakan di Kabupaten Sidoarjo. BBPP BATU













