Siapkan Tenaga Kompeten, Kementan Latih 25 Anggota Brigade Pangan di Banyuwangi

BANYUWANGI – Pelatihan Penyiapan Tenaga Kompeten Brigade Pangan (BP) Angkatan 125 telah diselenggarakan di Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Kegiatan ini sebagai upaya memperkuat SDM mendukung ketahanan pangan nasional berbasis modernisasi pertanian. Melalui pelatihan penyiapan tenaga kompeten bagi BP, menjadi salah satu langkah strategis dalam memastikan BP memiliki kemampuan teknis dan manajerial yang memadai.

Pelatihan yang digelar 26-28 November 2025, diikuti oleh 25 peserta yang berasal dari berbagai kecamatan di Banyuwangi, meliputi anggota Brigade Pangan Ketapang Sari dan Blambang Maju dari Kecamatan Srono, Brigade Pangan Mahkota Tani dari Kecamatan Blimbingsari, serta Brigade Pangan Jenggirat Tani dan Mangir Asri dari Kecamatan Rogojampi.

Kehadiran peserta dari lima brigade pangan ini menunjukkan tingginya antusiasme kelompok tani dan generasi muda dalam meningkatkan kompetensi untuk mendukung percepatan pembangunan sektor pertanian di tingkat wilayah.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan menegaskan bahwa Brigade Pangan akan terus diperkuat sebagai garda terdepan modernisasi pertanian. Program Brigade Pangan merupakan bagian dari strategi akselerasi swasembada pangan nasional, sekaligus upaya konkret dalam meregenerasi petani di tengah tantangan perubahan iklim dan ketahanan pangan global.

“Program ini dirancang untuk mendorong pertanian berbasis bisnis dan teknologi yang dikelola oleh generasi muda,” kata Mentan Amran.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pertanian Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Idha Widi Arsanti, menekankan bahwa keberhasilan Brigade Pangan sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusianya.

“Pelatihan peningkatan kompetensi brigade pangan adalah kunci SDM pertanian yang unggul, adaptif, dan inovatif sehingga pertanian maju dan modern menciptakan pertanian yang berkelanjutan,” ujar Santi.

Selama pelatihan, peserta menerima materi aplikatif yang mencakup pengenalan, pengoperasian, dan perawatan traktor roda 4 (TR4) dan traktor roda 2 (TR2), serta pembekalan catatan usaha tani, yang meliputi pembuatan rekening kelompok, rekening penyusutan alsintan, dan rekening transaksi. Di akhir kegiatan, peserta juga menyusun rencana tindak lanjut (RTL) sebagai panduan implementasi hasil pelatihan di lapangan.

Dalam kegiatan diskusi, pendamping dari Dinas Pertanian Kabupaten Banyuwangi, Yoga Ananta, memberikan penguatan terkait pentingnya kelembagaan brigade pangan. Ia menegaskan bahwa kekuatan utama brigade bukan hanya pada alsintan, tetapi pada manajemen kelompok yang solid.

Pada kesempatan yang sama, Koordinator BPP Rogojampi, Febi Cahyaningrum, menyampaikan apresiasi atas kelancaran pelaksanaan pelatihan ini. Ia menilai bahwa sinergi antara penyuluh, UPJA, dan BBPP Ketindan membuat kegiatan Angkatan 125 berjalan optimal.

Sebagai widyaiswara dari BBPP Ketindan, Asep Koswara, yang menjadi pemateri utama, menjelaskan bahwa brigade pangan memiliki peran strategis dalam mendukung swasembada pangan nasional. Menurutnya, tenaga yang kompeten akan mempercepat transformasi pertanian menuju sistem yang lebih maju.

Salah satu peserta, Ahmad Amirul Farid, Manager Brigade Pangan Jenggirat Tani, menyatakan bahwa pelatihan ini sangat penting bagi generasi muda yang ingin terjun ke dunia pertanian modern. Ia berharap semakin banyak anak muda yang mau bergabung dalam brigade pangan.

“Generasi muda harus menjadi motor modernisasi. Dengan kemampuan mengoperasikan alsintan, kita bisa mendorong pertanian yang lebih cepat, efisien, dan produktif,” katanya. Asep Koswara*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *