SIDOARJO – Dalam rangka mendukung peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dibidang peternakan, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu berperan aktif dalam kegiatan Sosialisasi Persiapan Pemotongan Ternak Kurban untuk Takmir Masjid yang diselenggarakan oleh Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Sidoarjo, Senin (26/5/2025).
Kegiatan diikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari takmir masjid dan panitia kurban dari berbagai wilayah di Kabupaten Sidoarjo. Tujuan utama kegiatan adalah memberikan edukasi menyeluruh terkait manajemen kurban. Materi yang disampaikan meliputi persiapan hewan kurban, penanganan (handling) hewan sebelum penyembelihan, teknik penyembelihan sesuai syariat, pemeriksaan kelayakan dan kematian pasca penyembelihan, serta penanganan daging agar memenuhi standar Aman, Sehat, Utuh, dan Halal (ASUH).
Sebagai unit pelaksana teknis di bawah Kementerian Pertanian, BBPP Batu menghadirkan Widyaiswara berkompeten sebagai narasumber. Keterlibatan ini menjadi bentuk nyata komitmen BBPP Batu dalam mendukung proses pemotongan hewan kurban yang sesuai dengan standar kesehatan dan kehalalan.
Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan menegaskan pentingnya jaminan kehalalan dan keamanan pangan produk hewani yang dikonsumsi masyarakat.
“Juru sembelih adalah garda terdepan dalam memastikan proses penyembelihan sesuai syariat Islam dan menghasilkan produk yang aman dan berkualitas,” tegas Mentan Amran.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menekankan bahwa pihaknya akan terus berkolaborasi lintas sektor untuk memperkuat ekosistem halal di Indonesia.
“Inisiatif ini tidak hanya untuk meningkatkan jumlah juru sembelih halal, tetapi juga meningkatkan kualitas keahlian mereka agar produk hewani yang dihasilkan benar-benar terjamin kehalalannya, Aman, Sehat, dan Utuh (ASUH),” ujar Santi.
Hardi, Widyaiswara BBPP Batu yang menjadi narasumber pada kegiatan tersebut, menyampaikan pentingnya pemahaman teknis dan syar’i bagi para panitia kurban agar pelaksanaan ibadah dapat berjalan optimal.
“Seringkali pemotongan kurban dilakukan secara tradisional tanpa memperhatikan aspek teknis dan higienis yang benar. Melalui sosialisasi ini, kami berharap para takmir bisa menjadi pelopor dalam penerapan penyembelihan yang memenuhi standar ASUH dan sesuai syariat Islam,” ungkap Hardi.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para takmir masjid dan panitia kurban di Kabupaten Sidoarjo dapat melaksanakan pemotongan hewan kurban secara profesional, sesuai syariat Islam, dan mengikuti standar kesehatan yang berlaku. HARDI/SAI/BBPPBATU