Alpukat Buah Kaya Manfaat, Komoditas Utama Pelatihan Kerjasama Indonesia – Palestina

MALANG – Pada 10 – 25 Agustus 2025 Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan menjadi menyelenggara Training on Integrated Crop Management of Tropical Fruit Crops (Avocado) for Palestine. Komoditas utama yang diangkat dalam pelatihan ini adalah alpukat. Buah ini banyak dikonsumsi oleh orang-orang di belahan dunia manapun. Menariknya buah alpukat bisa dikonsumsi dalam olahan makanan yang manis maupun asin sehingga buah ini sangat luwes diolah dan digemari oleh konsumen. Tingkat konsumsi yang tinggi menimbulkan permintaan yang tinggi pula, oleh sebab itu komoditas ini menjadi komoditas yang dipilih dalam pelatihan karena memiliki potensi besar di pasar internasional. Tidak hanya luwes diolah, alpukat juga adaptif dalam budidayanya terlebih pada negara yang memiliki kondisi agroklimat mendukung seperti Palestina.

Duta Besar Palestina, Zuhair Al-Shun, menyampaikan optimisme bahwa pelatihan ini akan membawa dampak positif bagi pertanian di Palestina. Sebab alpukat bisa tumbuh subur di Palestina, dan beliau berharap ilmu yang diterima selama pelatihan ini akan bisa diterapkan dengan baik oleh semua peserta.

Alasan ditanamnya buah ini dari beberapa tahun yang lalu di area BBPP Ketindan tentunya karena buah ini sangat populer dan berkhasiat. Buah yang kaya manfaat ini memiliki kandungan gizi sebagai berikut, satu buah utuh alpukat mengandung Kalori: 322 kkal, Lemak sehat: 33 gram, Protein: 4 gram, Karbohidrat: 17 gram, Serat: 14 gram, Vitamin C: 22 persen kebutuhan harian, Riboflavin: 20 %, Vitamin E: 28 %, Vitamin K: 35 %, Niacin: 22 %, Asam pantotenat: 56 %, Pyridoxine: 30 %, Folat: 41 %, Magnesium: 14 %, Kalium: 21 %, Tembaga: 42 %, Mangan: 12 %. Dengan kandungan gizi sekaya ini, tidak heran alpukat berhasiat bagi kesehatan dan kecantikan.

Daging buah alpukat berkhasiat untuk mengobati sariawan, mencegah sembelit, menjaga kesehatan mata, mencegah osteoporosis, mengoptimalkan kesehatan reproduksi wanita, dan menjaga kesehatan janin dan kandungan. Di bidang kecantikan alpukat mengobati jerawat, menutrisi kulit yang kering, juga menyehatkan serta merangsang pertumbuhan rambut.

Tanaman alpukat juga memiliki kandungan kimia tertentu yaitu flavonoid, glikosida, alkaloid, tanin, saponin, terpenoid, steroid, fenolik, karotenoid, 1,2,4-trihydroxyheptadec-16-yne, triglyceride, volatile oil (methylchavicol, pinene), cyanogenic glycosides. Kandungan kimia tersebut membuat alpukat juga memiliki khasiat obat, berikut adalah ramuan yang bisa menjadi alternatif dalam pengobatan penyakit tertentu.

Alpukat layak menjadi buah unggulan tidak hanya di tingkat nasional, bahkan buah ini merupakan buah unggulan internasional. Kandungan gizi yang demikian kaya, dan manfaat yang tidak terduga dari tanamannya di bidang kesehatan dan kecantikan, menjadikan buah ini menjadi buah unggulan dalam perdagangan internasional.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan, bahwa, “Ketahanan pangan dan peningkatan kapasitas SDM pertanian Indonesia menjadi fokus utama kami. Melalui berbagai kerjasama internasional, seperti pengembangan pertanian cerdas dan akses pasar, kita memperkuat ketahanan nasional sambil berbagi keahlian kepada mitra seperti Palestina.”

Terpisah, Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti, menegaskan bahwa pertanian bukan hanya sumber pangan, tetapi juga penopang ekonomi desa dan perekat hubungan antarbangsa. Ia menjelaskan bahwa Integrated Crop Management untuk alpukat dipilih karena komoditas ini memiliki potensi besar di pasar internasional, termasuk di Palestina, yang memiliki kondisi agroklimat mendukung.

Kepala BBPP Ketindan, Nurul Qomariyah mengungkapkan bahwa melalui pelatihan ini peserta tidak hanya dibekali dengan teknik budidaya dan pascapanen yang tepat, tetapi juga membuka ruang kolaborasi jangka panjang yang bermanfaat bagi ketahanan pangan global. Herdinastiti/ Yeniarta*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *