JAKARTA — Sebagai bagian dari komitmen Kementerian Pertanian dalam mendukung reformasi birokrasi dan peningkatan kualitas pelayanan publik menuju birokrasi berkelas dunia, Kementerian Pertanian melalui Biro Organisasi dan Sumber Daya Manusia Aparatur (OSDMA) menyelenggarakan kegiatan Penyerahan Penghargaan Pelayanan Publik Tahun 2025.
Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap unit kerja yang telah menunjukkan kinerja unggul serta praktik terbaik dalam penyelenggaraan pelayanan publik di lingkungan Kementerian Pertanian.
Kegiatan tersebut memberikan penghargaan dalam dua kategori, yaitu Pelayanan Prima pada PEKPPP Mandiri lingkup Kementerian Pertanian Tahun 2025, dan Unit Pelayanan Publik Inovator pada Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tahun 2025.
Piagam diserahkan langsung oleh Kepala Biro Organisasi dan SDM Aparatur (OSDMA) Kementan, Nurwahida, dalam acara yang digelar di Auditorium Gedung F, Kantor Pusat Kementan, Senin (13/10).
Ia menegaskan bahwa penghargaan ini bukan sekadar simbol, tetapi wujud nyata dari upaya bersama memperkuat budaya pelayanan publik yang profesional, inovatif, dan berorientasi pada masyarakat.
“Setiap unit kerja yang berinovasi dan menjaga mutu layanan publik layak diapresiasi. Ini bagian dari dorongan agar semangat perbaikan terus hidup di seluruh lini,” ujarnya.
Penghargaan ini merupakan hasil dari proses evaluasi dan pemantauan kinerja pelayanan publik yang dilakukan oleh Biro OSDMA bersama Deputi Bidang Pelayanan Publik Sekretariat Tim Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP). Tujuan utamanya adalah mendorong peningkatan mutu pelayanan publik yang efektif, inovatif, dan berorientasi pada kepuasan masyarakat.
Peningkatan kualitas pelayanan publik menjadi perhatian serius Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Ia kerap menekankan pentingnya pelayanan publik yang cepat, transparan, dan berdampak langsung bagi masyarakat pertanian.
Dalam berbagai kesempatan, Amran menegaskan bahwa pelayanan publik harus menjadi bagian dari budaya kerja seluruh jajaran Kementan.
“Inovasi tidak boleh berhenti di satu unit saja. Harus menular ke semua lini agar manfaatnya dirasakan luas,” pesannya.
Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti, menambahkan bahwa penghargaan ini mencerminkan komitmen nyata setiap UPT dalam menghadirkan pelayanan publik yang adaptif terhadap perubahan zaman dan kebutuhan masyarakat pertanian.
Menurutnya, pelayanan publik di sektor pertanian bukan hanya soal administrasi, tetapi juga tentang bagaimana lembaga hadir membantu petani, penyuluh, dan pelaku usaha tani untuk berkembang.
Salah satu unit kerja yang berhasil meraih penghargaan bergengsi tersebut adalah Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, yang terpilih sebagai Unit Pelayanan Publik Inovator pada KIPP Tahun 2025 melalui inovasi Micessla.
Produk ini berfungsi sebagai insektisida, fungisida, dan bakterisida alami yang ramah lingkungan. Micessla menjadi inovasi andalan dalam mendukung praktik pertanian berkelanjutan.
Plt Sekretaris BPPSDMP sekaligus Kepala BBPP Ketindan, Nurul Qomariah, menyampaikan rasa bangga dan apresiasinya.
“Capaian ini menunjukkan bahwa inovasi dan komitmen pelayanan publik di lingkungan BPPSDMP terus berkembang. Kami berharap semangat ini bisa menjadi inspirasi bagi seluruh UPT untuk melangkah menuju pelayanan yang semakin prima,” ujarnya.
Melalui capaian ini mempertegas posisi BBPP Ketindan sebagai lembaga pelatihan pertanian yang inovatif, adaptif, dan berkomitmen terhadap pelayanan publik berkualitas, sejalan dengan nilai dasar ASN BerAKHLAK serta semangat Bangga Melayani Bangsa. Penghargaan ini diharapkan menjadi motivasi bagi seluruh jajaran BBPP Ketindan untuk terus menghadirkan inovasi nyata yang mendukung kemajuan pertanian modern. Nurul Qomariyah/ Humas BBPP Ketindan