Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) yang digulirkan Kementerian Pertanian mampu menghadirkan generasi muda ke sektor pertanian. Seperti yang dilakukan 4 mahasiswa Polbangtan Gowa yang menekuni budidaya ayam joper.
Para mahasiswa ini mampu melihat peluang bisnis dari sektor tersebut. Program YESS sendiri fokus pada peningkatan kapasitas pemuda pedesaan di bidang pertanian melalui pengembangan wirausahawan muda pertanian, fasilitas akses permodalan dan pembangunan lingkungan usaha yang kondusif.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyatakan Kementan akan terus memfasilitasi generasi muda agar bisa terjun menjadi petani serta berwirausaha pertanian.
“Kita fasilitasi mereka, kita tingkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka melalui pelatihan. Kita manfaatkan teknologi, alsintan, jejaring hingga jejaring pemasaran. Kita ubah pola pikir generasi muda bahwa pertanian itu keren, hebat, dan satu-satunya sektor yang menjanjikan terlebih di tengah pandemi ini,” ujar Mentan SYL.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan ada dua kunci utama dalam pelaksanaan program YESS.
“Pertama program YESS hadir untuk meningkatkan kapasitas pemuda di pedesaan melalui pendidikan dan pelatihan untuk menjadi agen pembangunan pertanian. Kedua, sasaran dari program YESS yakni pemuda/i harus memiliki jiwa kewirausahaan dari hulu sampai hilir,” jelasnya.
Salah satu penerima manfaat program YESS adalah Muhammad Fauzan Afdhal, Ainun Nisa Putri Amna, Khaerunisa, Bita Novita. Tergabung dalam Kelompok Generation of Preneur Savior (GPS), 4 generasi milenial ini memilih untuk mengembangkan budidaya peternakan ayam Joper.
Fauzan dan ketiga rekannya menceritakan bahwa potensi bisnis ayam kampung super atau Joper saat ini sedang mengalami kenaikan. Banyak dari kalangan peternak yang memilih untuk ternak Joper dari pada ayam kampung biasa di karenakan masa panennya yang cepat dan cita rasa dagingnya tidak kalah dengan ayam kampung biasa.
“Bantuan modal dari dana Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) yang diberikan oleh program YESS kami manfaatkan untuk membeli 800 DOC, pakan dan perlengkapan kandang. Untuk pemasaran ayam Joper yang diproduksi, kami telah menjajaki beberapa pasar dan beberapa makan yang menyajikan menu ayam goreng,” tegas Fauzan.
Fauzan dan ketiga rekannya pun menyadari sukses tidak usahanya ada di kontinuitas produk dalam memenuhi kebutuhan pasar. Mereka berupaya untuk meningkatkan produksi dan terus mengembangan jejaring pemasaran.
“Di lahan peternakan yang berlokasi Bilacaddi Kelurahan Maradekaya, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar, kami ingin menambah luas kandang lagi dan membeli DOC secara rutin setiap bulannya 200 ekor agar bisa memenuhi kebutuhan pasar setap saat”, harap Fauzan optimis.
Pada kesempatan yang sama, project manager Program YESS, Inneke Kusumawati mengungkapkan program YESS dirancang untuk menghasilkan wirausahawan muda perdesaan di bidang pertanian. Keberhasilan program YESS akan menjadi percontohan dan tolok ukur untuk kegiatan program pengembangan pemuda tani dan kewirausahaan muda di tingkat nasional maupun internasional.
Ia pun menambahkan pembentukan karakter wirausaha pada generasi muda tak akan berhasil tanpa ada dukungan berbagai pihak seperti dukungan keluarga, dukungan pemerintah daerah dan serta dukungan pihak kampus dalam hal ini Polbangtan Gowa dalam membangun ekosistem bisnis di kampus. “Semoga program ini mampu menjadi pengungkit regenerasi petani muda yang cerdas dan inovatif,” ungkap Inneke. NURLELI