Hingga saat ini Indonesia masih mengandalkan benih dari kebun blok penghasil tinggi yang berasal dari kebun produksi. Kabar baiknya sudah ada perusahaan swasta yang telah mengembangkan kebun induk dan segera menghasilkan benih kelapa hibrida yang merupakan persilangan antara kelapa genjah dengan kelapa dalam.
Adapun 2 produsen benih swasta tersebut adalah PT Pangkoi Poniungan yang kebunnya berada di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulut, 20 ha telah berproduksi 8 ha. Satunya lagi PT Harapan Horn, Gorontalo Utara, Gorontalo seluas 15 ha dan sudah produksi 11 ha. Kebun tersebut dikelola secara intensif bak kebun sumber benih.
Dr. David Allorerung, selaku tim ahli di sumber tersebut pada webinar yang diselenggarakan oleh Gamal Institute (31/3) menyebutkan kedua sumber benih sudah melakukan persilangan Juni 2022 pada lebih kurang 500 pohon. Produksi perdana diperkirakan pada Mei 2023, dengan estimasi produksi sampai dengan Desember sebanyak 21.000 butir. Produksi akan meningkat terus sesuai dengan perkiraan permintaan.
“Kapasitas akan terus meningkat sampai tahun 2026 dengan perkiraan 190.000 – 195.000 butir/tahun dan pada tahun 2029 mencapai 365.000 – 400.000 butir/tahun”, jelas David.
Adapun kelapa genjah ini digadang menjadi jenis kelapa yang layak dikembangkan secara luas mengingat produksi relatif cepat. Ukuran buah meskipun tidak sebesar kelapa dalam namun untuk produksi kopra relatif lebih tinggi dari kelapa dalam. Agar ukuran buah lebih besar maka dapat dilakukan pengurangan jumlah buah per tandan. Lalu kelapa hasil persilangan ini memiliki produksi nira tertinggi jika dibandingkan kelapa genjah atau kelapa dalam. NS/Humas DitjenBun