Sinergi Kementan dan Polisma Malang Membangun Ketahanan Pangan Melalui Smart Farming

Berita, General15 Dilihat

MALANG – Sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelatihan dibawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan berkesempatan untuk sharing ilmu dan pengalaman dalam pengelolaan smart greenhouse di Politeknik UNISMA Malang.

Kegiatan tersebut dilaksanakan melalui workshop mengusung tema “Inovasi dalam Kemitraan dan Wirausaha untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan” yang dihadiri oleh dosen dan mahasiswa dari Jurusan Teknik Listrik, Teknik Mesin dan Teknik Rekayasa dan Komputer Jaringan. Tema ini selaras dengan arahan Presiden Prabowo Subianto melalui Asta Cita Prabowo-Gibran point ke-3 yakni mendorong kewirausahaan serta program Kementerian Pertanian yang saat ini berfokus pada ketahanan pangan.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, menyampaikan bahwa ketahanan pangan adalah pilar utama bagi stabilitas sebuah negara. Ia optimis bahwa swasembada beras akan terjadi di tanah air dan saat ini fokus mengembangkan produksi pertanian terutama beras melalui optimalisasi lahan di luar Jawa.

Mendukung hal ini Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk fokus mendukung swasembada pangan melalui pencetakan SDM pertanian yang adaptif terhadap teknologi.

Semangat ini ditangkap oleh Politeknik UNISMA Malang dengan menyelenggarakan kegiatan workshop ini. Direktur Politeknik UNISMA Malang, Moh. Sulhan menyampaikan bahwa Politeknik UNISMA Malang dengan bidang yang ditekuni yakni Teknik Listrik, Teknik Mesin dan Teknik Rekayasa dan Komputer Jaringan, berkeinginan untuk dapat bersinergi dan berkontribusi dalam bidang pertanian melalui smart farming. Sinergi inilah yang diharapkan kelak dapat mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia.

Guna mengupayakan hal tersebut, BBPP Ketindan berpartisipasi aktif dalam penyampaian informasi terkait kegiatan smart farming dan pemasaran yang telah dilakukan.

Nining Hariyani selaku Widyaiswara BBPP Ketindan menyampaikan bahwa secanggih apapun teknologi, maka pemasaran memegang peran yang sangat penting untuk keberlangsungan sebuah usaha. Smart farming juga tidak akan berjalan tanpa adanya kontribusi dari para ahli di luar bidang pertanian misalnya keahlian di bidang listrik, mesin dan rekayasa serta komputer jaringan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi usahatani.

“Sudah saatnya Indonesia maju di bidang pertanian melalui adopsi teknologi melalui smart farming yang mengedepankan teknologi pertanian yang presisi dengan menggunakan alsintan yang dapat mempermudah kegiatan usahatani. Kedepannya diharapkan sinergi antara BBPP Ketindan dan Politeknik UNISMA Malang bisa terlaksana dalam kegiatan -kegiatan lain serta dapat memajukan pertanian Indonesia menjadi lebih baik,”jelas Nining. Nining Hariyani/Yeniarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *