Di era saat ini, sangat penting mengubah citra petani yang selama ini identik dengan pekerja kasar, menguras tenaga, miskin, dan penghasilannya kecil. Persepsi seperti ini harus segera diubah agar anak muda memiliki penilaian baru terhadap profesi petani.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo dalam berbagai kesempatan menegaskan bahwa ‘penyuluh pertanian merupakan ujung tombak pembangunan pertanian’ mengingat peran pentingnya untuk ikut serta meningkatkan kualitas petani.
Kementerian Pertanian RI menempuh langkah untuk lebih memberdayakan para penyuluh, melalui sertifikasi profesi penyuluh, bimbingan teknis, maupun pelatihan untuk meningkatkan kualitas maupun upaya mencetak penyuluh melalui pendidikan vokasi.
Bagi generasi milenial, pertanian tidak melulu harus kotor dengan bercocok tanam di sawah. Akan tetapi perlu dimulai dari proses manajemen yang baik dari awal pra tanam, budidaya, panen, hingga pascapanen.
Politeknik Enjinering Pertanian Indonesia (PEPI), salah satu unit pelaksana teknis (UPT) Kementan selalu berupaya meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan vokasi, di antaranya uji kelayakan program studi (Prodi) melalui akreditasi Prodi.
Saat ini PEPI memiliki tiga Prodi yakni Teknologi Mekanisasi Pertanian, Tata Air Pertanian dan Teknologi Hasil Pertanian.
Memiliki visi menjadi Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia unggul bertaraf internasional dalam mewujudkan sumber daya manusia pertanian yang profesional, mandiri, dan berdaya saing di bidang enjiniring pertanian serta berintegritas yang memiliki jiwa entrepreneur dan berwawasan industry 4.0.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengungkapkan “kita semua yakin dan percaya bahwa pendidikan vokasi memegang peran penting meningkatkan kapasitas SDM pertanian.”
Dia menambahkan bahwa lulusan pendidikan vokasi pertanian diarahkan menjadi penyuluh, petani serta wirausaha pertanian milenial andal, maju, mandiri, inovatif dan memiliki cara pandang modern.
Sementara Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) Idha Widi Arsanti menambahkan bahwa melalui pendidikan vokasi, penyuluh diharapkan mampu menjadi penyuluh yang siap mendampingi dan maju bersama mensukseskan pertanian Indonesia.
“Kelayakan Prodi di PEPI sebagai UPT pendidikan sangat diperlukan sebagai ajang evaluasi serta peningkatan kualitas pendidikan. “Sampai saat ini kegiatan visitasi masih dilakukan secara online, karena masih terkendala pandemi Covid-19. Kendati begitu, akreditasi dapat berjalan lancar. Segala persiapan dilakukan PEPI agar mendapat nilai akreditasi terbaik, pada akhirnya mampu mencetak tenaga operator, teknisi maintenance yang terampil, berintegritas dan memiliki jiwa entrepreneur serta berwawasan industri 4.0,” tegas Santi. PEPI