Bimtek Budidaya Tanaman dan Hydroponik Solutif Urban Farming, Sukseskan Kostratani Provinsi Banten

Penyuluh sebagai social evolution dan membangun peradaban kita bidang pertanian. Sebagai daerah penyangga ibukota , kita harus bisa memancing devisa yang ada di ibukota dengan cara bisa membaca peluang. Penyuluh dan Sumber Daya Manusia Pertanian wajib melakukan transformasi teknis dalam pengelolaan dari yg manual ke mekanis.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menilai generasi muda menjadi harapan bangsa di tengah menghadapi situasi ketidakpastian akibat pandemi. Untuk itu generasi muda dituntut inovatif dan kreatif menggunakan teknologi sebagai celah untuk maju dan tumbuh.  Mentan SYL menyebut penguatan kompetensi diri generasi muda merupakan hal yang mutlak  untuk mengembangkan sektor pertanian.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, menegaskan bahwa adanya pelemahan perekonomian karena adanya pandemi tidak terlalu memberikan efek kepada sektor pertanian.  Solutif pengelolaan pertanian yang semakin sempit dapat melakukan teknik urban farming dan media hydroponik agar bisa meningkatkan produktifitas pertanian ungkap Bapak Nursyamsi.

Satu diantara beberapa usaha yang bertahan disaat pendemi covid 19 ini adalah usaha sektor pertanian, perkebunan dan peternakan. Sumber Daya Manusia (SDM) Pertanian, satu diantaranya penyuluh yang aktif di wilayah Banten ada sekitar 300 (tiga ratusan) penyuluh. Pertumbuhan sektor pertanian wilayah Provinsi Banten ada di angka 3 persen di tahun 2020. Dari sisi rasio jumlah penyuluh belum terpenuhi untuk tiap desa. Kebutuhan Penyuluh diharapkan dapat mendukung peningkatkan produktifitas dan nilai lebih 5 komoditas unggulan Provinsi Banten berupa Kayu Lapis, Rumput Laut, Corn Germ, Tepung Jagung dan Tepung Gandum.

Melalui Bimbingan Teknis Hydroponik dan Budidaya Tanaman bagi pelaku pertanian dan SDM Pertanian satu diantaranya penyuluh pertanian diharapkan bisa meningkatkan kualitas dan transfer ilmu kepada petani di wilayah Provinsi Banten.

Baca Juga :   Komisi IV DPR Terkait Pemotongan Anggaran Pertanian

Selaku pemangku kebijakan antara pemerintah pusat, pemerintah propinsi, hingga desa membutuhkan sinergisitas dalam mendukung program peningkatan produktifitas dan kualitas pertanian. Pemerintah Banten melalui dinas pertanian telah menggelontorkan bantuan kepada petani melalui BLM (Bantuan Langsung Masyarakat). Permasalahan sosial masyarakat petani yang masih belum mengoptimalisasikan pengelolaan dari hulu hingga hilir masih cenderung konvensional/ manual. Program program pemerintah dalam peningkatan produktifitas hasil pertanian sudah cukup banyak dan bervariatif. Sistem pendekatan penyuluh dalam mensosialisasikan dan mentransfer ilmu pertanian teknologi memerlukan pendekatan kultural/ sesuai kondisi masyarakat sekitar.

Hidroponik satu diantara sistem yang di harapkan dapat meningkatkan nilai lebih produktifitas dan hasil pertanian yang diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani. ​WHT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *