Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia merupakan perguruan tinggi di lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian, Kementerian Pertanian yang mempunyai tugas dan fungsi menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat pada program pendidikan tinggi vokasi pada bidang enjiniring pertanian.
Direktur Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) Mardison tandatangani Memorandum of Understanding (“MoU”) dengan Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen Pertanian (BB-Pascapanen) Prayudi Syamsuri, diruang Rapat AOR, Kampus PEPI, setelah kuliah umum PEPI dengan tema “The Milennial Farmers Role For The Development of Post-harvest Technology For Agricultural Products” Selasa, (17/11).
Ini sebagai bentuk Sinergi dalam pendidikan, pelatihan dan pemagangan dalam hal teknis mekanisme tata cara pelaksanaan penerapaan Kerja sama dalam pendidikan, pelatihan dan pemagangan, penelitian dan pengembangan, pengabdian kepada masyarakat dan layanan usaha/bisnis bidang enjiniring pertanian.
Dalam kesempatan tersebut, Mardison perkenalkan PEPI yang merupakan Pendidikan Tinggi Vokasi Pertanian Lingkup Kementerian Pertanian. Pada tahun 2019 Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia resmi didirikan berdasarkan SK Menteri Pertanian Nomor: 28 Tahun 2019 tanggal 31 Mei 2019 dan penerbitan surat Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor: 663/KPT/I/2019 tanggal 2 Agustus 2019 tentang surat keputusan Izin Pembukaan Program Studi yang terdiri dari: 1) Teknologi Mekanisasi Pertanian, 2) Teknologi Hasil Pertanian, dan 3) Tata Air Pertanian.
Dengan berdirinya PEPI diharapkan dapat mendukung Kebijakan Kementan dalam rangka penerapan bantuan Alsintan, memproduksi alat dan mesin pertanian, pengelolaan irigasi pertanian (water management), peningkatan added value produk hasil pertanian, modernisasi pertanian di pedesaan serta pemberdayaan masyarakat tani di sekitar dan skala Nasional.
Mardison menambahkan bahwa Kerja Sama ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian dan daya saing bangsa melalui pendidikan vokasi yang berwawasan industri dan teknologi bidang pertanian.
Disisi lain, dalam mengembangkan Pertanian Maju, Mandiri dan Modern perlu melakukan kerjasama dalam memanfaatkan sarana dan prasarana serta sumberdaya manusia. BB-Pascapanen mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan penelitian dan pengembangan teknologi pascapanen pertanian, pelaksanaan pengembangan komponen teknologi sistem dan usaha agribisnis bidang pascapanen pertanian
“Semoga tindak lanjut penandatangan MoU ini nantinya mampu meningkatkan kemandirian dan daya saing bangsa melalui pendidikan vokasi yang berwawasan industri dan teknologi bidang pertanian”, ujar Mardison.
Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen Pertanian (BB-Pascapanen) Prayudi Syamsuri menambahkan bahwa dengan sinergi dalam pendidikan vokasi yang dibangun oleh PEPI dan BB-Pascapanen diharapkan dapat memanfaatkan, mengoptimalkan dan pelaksanaan pengembangan komponen teknologi sistem dan usaha agribisnis bidang pascapanen pertanian. PEPI