Ketahanan Pangan Indonesia menjadi salah satu titik perhatian yang utama di saat pandemi. Kebijakan pemerintah pada aspek pangan merupakan faktor penting yang harus tercukupi.
Produktivitas padi wajib ditingkatkan untuk menjamin stok pangan aman. Kementerian Pertanian melalui program Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) melakukan pengembangan teknologi dalam meningkatkan produktivitas secara berlipat, teknologi yang efisien serta mengurangi kehilangan hasil pertanian.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menegaskan kepada seluruh insan pertanian bahwa di tengah pandemi Covid-19, petani dan penyuluh harus tetap bersinergi menyediakan kebutuhan pangan sehingga tidak terjadi krisis pangan.
“Walau masih pandemic Covid-19 don’t stop, maju terus, pangan harus tersedia dan rakyat tidak boleh bermasalah pangan. Setelah panen, segera lakukan percepatan tanam, tidak ada lahan yang menganggur,” kata Mentan Syahrul.
Peran kostratani pada setiap tingkat BPP Kecamatan yaitu sebagai pusat data dan informasi, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, pusat konsultasi agribisnis dan pusat jejaring kemitraan. Dengan kelima peran tersebut diharapkan para penyuluh dapat berperan mendampingi petani agar semakin bersemangat dalam menanam padi serta tanaman pangan yang lainnya.
“Penyuluh harus menyadari bahwa kegiatan menyuluh kepada petani tidak hanya sekedar kegiatan biasa untuk meningkatkan produksi dan produktivitas. Pertanian itu harus bisnis. Harus bisa menghasilkan keuntungan,” jelas Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi.
Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Tuban yang berada di Kabupaten Tuban Jawa Timur, dalam 2 pekan ini melakukan panen padi di 4 kelompok tani (poktan). Poktan Nyawiji, Poktan Mekarsari, Poktan Tetap Segar I dan Poktan Tetap Segar II yang berada di Kelurahan Perbon Kecamatan Tuban Kabupaten Tuban. Varietas ciherang masih menjadi favorit masyarakat di Kabupaten Tuban. Dengan luasan sekitar 102,15 ha dihasilkan ubinan masing-masing 4,6 kg. Dan kegiatan panen semakin efektif dan efisien dengan menggunakan Combine Harvester.
Menurut Kuslan koordinator penyuluh di BPP Tuban, kelebihan menggunakan Combine Harvester, panen dapat dilakukan serempak hingga malam hari, langsung blower (bersih) dan panen langsung dapat dikemas. Dalam setahun di wilayah Kecamatan Tuban dilakukan penanaman padi – padi – padi sekitar 89% dan padi – padi – jagung/kacang tanah sekitar 11%.
“Nasi bukan hanya sebagai sumber kalori tetapi juga sebagai sumber nutrisi, sehingga harus diproduksi beras yang sehat dan aman dikonsumsi. Sehingga petani memiliki peran yang sangat besar sebagai ujung tombak dan garda terdepan dalam memenuhi kecukupan pangan” ungkap Kuslan.
Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, Sumardi Noor mengatakan, “Kami sangat bangga akan peningkatkan produktivitas padi di Kabupaten Tuban. Hal ini sesuai dengan arahan Menteri Pertanian, bahwa pertanian tidak boleh berhenti. Oleh karena itu, saya berharap Kabupaten Tuban terus meningkatkan provitas dan menjamin stok pangan aman.” RIVANA/KUSLAN/YENI