Dalam berbagai kesempatan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyampaikan pentingnya membangun hubungan baik dengan kementerian dan lembaga lain termasuk pemerintah daerah untuk mewujudkan pertanian maju, mandiri dan modern.
Pertanian maju, mandiri dan modern adalah pertanian berbasis teknologi dengan kekuatan utama artificial intelligence. Pertanian maju selalu didukung dengan sistem mekanisasi yang kuat dan terstruktur dengan baik dan untuk ke depan kita tidak boleh lagi melakukan pertanian dengan alat tradisional. Dalam mengelola pertanian tidak boleh salah hitung sebab persoalan pertanian menyangkut isi perut masyarakat Indonesia yang mencapai 270 juta jiwa.
Mengelola pertanian harus memiliki keyakinan dan tujuan pasti untuk meningkatkan produksi dan memenuhi kebutuhan pasar global. Sejalan dengan itu, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo untuk mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern melakukan Gebyar Komando Strategis Pembangunan Pertanian Tingkat Daerah (Kostrada) sekaligus pelantikan anggota Komando Strategis Pembangunan Pertanian Tingkat Kecamatan (Kostratani), Komisi Pengawasan Pupuk serta Pestisida (KP3) serta Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) bertempat di The Sun Hotel Sidoarjo, Selasa (24/11/2020).
Kepengurusan Kostrada, Kostratani dan KP3 dilantik Sekda Sidoarjo Achmad Zaini. Sedangkan kepengurusan KTNA Sidoarjo dilantik Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Sidoarjo, Eni Rustianingsih. Pelantikan dihadiri oleh Penanggung jawab pendampingan dan pengawalan program utama Kementerian Pertanian Kabupaten Sidoarjo yaitu Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, Sumardi Noor, juga dari BPTP Karang Ploso Malang, Puspenerbal Juanda, Ternaknesia, serta Tanihub serta Komisi D DPRD Sidoarjo.
Dalam sambutannya, Sekda Sidoarjo Achmad Zaini mengatakan keberadaan Kostratani menjadi salah satu penentu keberhasilan pembangunan pertanian di Kabupaten Sidoarjo. tetapi diperlukan koordinasi, sinergi, serta penyelarasan kegiatan pembangunan pertanian di kecamatan.
“Balai Penyuluh Pertanian (BPP) sebagai Kostratani juga harus didukung dengan kelembagaan yang solid, ketenagaan yang profesional, serta penyelenggaraan fungsi penyuluhan yang berbasis IT. Hal tersebut diperlukan dalam rangka meningkatkan efisiensi serta efektifitas berusahatani. Sehingga produksi usaha pertanian akan mampu meningkatkan produktivitas, produksi, pendapatan serta kesejahteraan petani,” ungkap Achmad Zaini.
Sekda Sidoarjo Achmad Zaini juga menambahkan, keberhasilan program ketahanan pangan salah satunya ditentukan oleh sarana produksi pertanian. Terutama ketersediaan pupuk di tingkat petani. Pasalnya pupuk merupakan sarana produksi pokok yang diperlukan oleh pelaku kegiatan usahatani. Diharapkannya dalam penyediaan serta penyaluran pupuk bersubsidi pada petani harus sesuai dengan 6 tepat. Yakni tepat jenis, jumlah, mutu, waktu, sasaran serta harga.
Sementara itu, Kepala BBPP Ketindan, Sumardi Noor, menjelaskan dalam penjenjangan Komando Strategi Pembangunan Pertanian, Di tingkat pusat adalah Kostratanas dengan Komandan Menteri Pertanian dan Ketua Harian adalah Kepala BPPSDMP. Di tingkat Provinsi disebut Kostrawil dengan komandan Gubernur dan Ketua Harian adalah Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan sekretariat adalah Kepala BPTP.
“Di tingkat kabupaten/kota disebut Kostrada dengan komandan Bupati/Walikota, dan Ketua Harian sekaligus Sekretariat adalah Kepala Dinas Pertanian Kab./Kota. Dan di tingkat kecamatan disebut KOSTRATANI dengan Komandan Camat, dan Ketua Harian sekaligus Sekretariat adalah Kepala BPP,” ujar Sumardi Noor.
Hal tersebut menindaklanjuti apa yang telah disampaikan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi. Gerakan Kostratani juga menjadi bagian dalam program kegiatan BPPSDMP, selain penyuluhan, pendidikan dan pelatihan vokasi mendukung penumbuhan pengusaha pertanian milenial, serta penyuluhan, pendidikan dan pelatihan vokasi mendukung program utama Kementan.
“Ada beberapa peran Kostratani yang harus dijalankan. Yaitu sebagai pusat data dan informasi, juga pusat gerakan pembangunan pertanian. Kostratani juga menjadi pusat pembelajaran, konsultasi agribisnis, termasuk juga pusat pengembangan jejaring kemitraan,” terangnya.
Dedi juga menambahkan bahwa penguatan BPP Kostratani untuk mendukung gerakan pembangunan pertanian dilakukan dengan berbagai cara. Seperti pendampingan dan pengawalan gerakan pembangunan pertanian, dan kolaborasi penyuluh pertanian dan petugas teknis fungsional lainnya. AZIZ/YENI