Tingkatkan SDM Unggul, Pemkab Blitar Gelar Sertifikasi Penyuluh Pertanian

Profesi Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Dispertanpan) Kabupaten Blitar mendorong agar seluruh penyuluh pertanian di Kabupaten Blitar memiliki sumber daya manusia (SDM) yang unggul. SDM unggul, dinilai merupakan kunci untuk menyukseskan program-program pertanian baik itu program dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim dan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pertanian RI.

Pemkab Blitar menindaklanjuti melalui Dispertanpan untuk menggelar sertifikasi profesi penyuluh pertanian level fasilitator dan supervisor bekerjasama dengan Tempat Uji Kompetensi (TUK) Mandiri Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas SDM penyuluh pertanian di Kabupaten Blitar. Sertifikasi yang diikuti sebanyak 43 orang penyuluh pertanian ini dilaksanakan tanggal 15 hingga 17 Desember 2020, di Kantor Dispertanpan.

Agenda sertifikasi profesi penyuluh pertanian level fasilitator dan supervisor dibuka secara langsung oleh Kepala Dispertanpan Kabupaten Blitar, Wawan Widianto pada Selasa (15/12/2020). Hadir pula dalam kegiatan ini, Kepala Bidang (Kabid) Penyelenggaraan Pelatihan BBPP Ketindan, M. Abdul Aziz.

Kepala Dispertapa Kabupaten Blitar Wawan Widianto mengungkapkan, penyuluh adalah garda terdepan pembangunan pertanian nasional, selaku pendamping dan pegawai petani. Sertifikasi kompetensi ini dilaksanakan untuk meningkatkan SDM penyuluh.

Dengan sertifikasi penyuluh didorong untuk meningkatkan kompetensi, semakin pintar dan inovatif dalam mengawal program-program pertanian sehingga petani sukses dan produksi pertanian meningkat. “Ada banyak program-program dari Kementerian Pertanian seperti Kotsratani, pertanian berkelanjutan, pertanian berbasis korporasi, gerakan tiga kali lipat ekspor, dll. Dengan sertifikasi kami harapkan seluruh program-program tersebut betul-betul dapat berjalan dengan baik,” terang Wawan dalam sambutannya.

“Tugas teman-teman penyuluh yang terjun langsung ke lapangan ini sangat banyak sekali. Sehingga mereka harus melakukan strategi agar semuanya dapat berjalan dengan baik,” tegasnya.

Baca Juga :   Mentan SYL Dorong Pengembangan Integrated Farming di Bogor

Dalam mendukung kerja penyuluh, Dispertanpan Blitar tak henti-hentinya memberikan pembinaan dan fasilitasi. Fasilitasi diantaranya dengan memberikan bantuan fasilitas IT. Namun demikian Wawan mengingatkan agar penyuluh pertanian meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam mendampingi petani serta mengawal program-program pertanian.

“Kreativitas dan inovasi ini saat ini merupakan tuntutan untuk mengembangkan sektor pertanian yang lebih maju,” tukasnya. Yang membanggakan, Kabupaten Blitar menjadi satu-satunya daerah yang bisa menyelenggarakan kegiatan sertifikasi profesi penyuluh pertanian secara mandiri. Hal ini langkap tepat yang dilakukana Pemkab Blitar agar SDM penyuluh pertanian semakin mumpuni.

“Belum ada daerah lain yang menyelenggarakan sertifikasi kompetensi secara mandiri, baru kita yang melaksanakan. Dan Alhamdulillah kami bisa bekerjasama dengan BBPP Ketindan untuk bisa dilaksanakan di Blitar, “ imbuh Wawan.

Sementara itu M. Abdul Aziz yang mewakili Kepala BBPP Ketindan, mengatakan bahwa “Sertifikasi merupakan hal yang sangat penting bagi penyuluh. Dengan tersertifikasinya seorang penyuluh, maka penyuluh akan lebih leluasa dalam menjalankan tugas-tugasnya. Sertifikasi juga penting bagi penyuluh untuk jenjang kepangkatan.”

Menteri Pertanian, Syahrul Yasil Limpo (SYL) juga sangat menekankan, penguatan SDM ini wajib masuk dalam peningkatan program prioritas Kementan yang dilakukan terintegrasi pada Komando Strategis Pertanian (Kostratani) yang berbasis di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan.

“Kostratani mempunyai peranan yang strategis terutama pada pengelolaan data dan informasi dan pusat pergerakan pembangunan pertanian. Lebih dari itu, fungsi kostratani juga bisa dijadikan sebagai pusat pembelajaran dan pelatihan, pusat konsultasi agribisnis dan pusat pengembangan jejaring kemitraan,” ujar SYL.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Petanian, Dedi Nursyamsi menambahkan, Gerakan Kostratani adalah bagian dalam program kegiatan BPPSDMP, selain penyuluhan, pendidikan dan pelatihan vokasi mendukung penumbuhan pengusaha pertanian milenial, serta penyuluhan, pendidikan dan pelatihan vokasi mendukung program utama Kementan.

Baca Juga :   Kementan Ajak Insan Pertanian Miliki Sense of Crisis

“Ada beberapa peran Kostratani yang harus dijalankan, yaitu sebagai pusat data dan informasi, juga pusat gerakan pembangunan pertanian. Kostratani juga menjadi pusat pembelajaran, konsultasi agribisnis, termasuk juga pusat pengembangan jejaring kemitraan,” terangnya. YENI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *