Petani Bondowoso Gunakan Agroinput Untuk Tingkatkan Produktivitas Padi

Berita8 Dilihat

Di beberapa kesempatan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) meminta agar produksi pertanian digenjot hingga berlipat-lipat. Apalagi sektor ini memiliki potensi yang sangat besar dalam menumbuhkan ekonomi nasional. “Adanya musibah wabah virus Covid-19 ini tidak boleh membuat aktivitas pertanian berhenti. Kementan akan terus optimalkan SDM Pertanian untuk menggenjot produksi dan produktivitas bahkan ekspor,” jelasnya.

Desa Sumbersuko di Kecamatan Curahdami Kabupaten Bondowoso mempunyai indeks pertanaman 3 untuk padi sawah. Dan menjadi keunggulan tersendiri dalam berusaha tani tanaman pangan padi, terlebih kali ini Kabupaten Bondowoso mencanangkan kegiatan agroinput organik sejak Oktober tahun 2020 dimana program ini telah melatih 400 orang lebih, petani se-Kabupaten Bondowoso. Dari seluruh kecamatan di Bondowoso, tengah belajar mendalami inputan organik dalam berusaha tani meliputi penambahan bahan organik pada lahan, perlakuan asam amino serta pengaplikasian pestisida nabati untuk usaha preventif terhadap serangan organisme penggangu tumbuhan.

Gencarnya program ini diapresiasi langsung oleh kepala Kecamatan Curahdami Dodik Siregar, yang hadir langsung saat penanaman hingga kegiatan ubinan panen di lahan budidaya kelompok tani (Poktan) Suka Makmur 2.

“Sektor pertanian sangat penting perannya terhadap ketahanan negara, karena tanpa hasil pertanian yang baik maka negara pun bisa colaps, pertanian bukan hanya tugas PPL tapi semua sektor harus turun termasuk birokrasi,”ujar Camat Curahdami atas kehadirannya di lahan kelompok tani selain sebagai motivasi kepada petugas dan petani.

Kegiatan agroinput organik dapat dirasakan manfaatnya oleh petani, utamanya peningkatan hasil panen dari kisaran antara 5,6 hingga 6,0 ton/ha menjadi 6,4 ton/ha setelah adanya perlakuan agroinput lengkap pada lahan budidaya.

“Panen bertambah karena ada perlakuan pestisida nabati sebagai tindakan prefentif agar hama bisa dikendalikan dan asam amino membuat tanaman jadi lebih sehat,” ucap Cholis, Ketua Poktan Suka Makmur 2 saat ditanya kelebihan dari pengaplikasian agro input organik pada lahan budidayanya.

Jika perhektar lahan budidaya dengan program agro input organik menghasilkan kenaikan hasil panen rata rata 0,5 ton/ha maka Kecamatan Curahdami dengan luas baku sawah 1.035 hektar akan menghasilkan tambahan padi sebanyak 517,5 ton/ha per musim tanam. Dengan pengaplikasian agroinput organik maka waktunya petani sejahtera dan Negara Indonesia benar-benar berdaulat pangan secara berkelanjutan.

Dedi Nursyamsi, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) menegaskan pentingnya peran SDM pertanian khususnya penyuluh pertanian dalam mendampingi petani dengan memanfaatkan peran Balai Penyuluhan Pertanian selaku Kostratani mendukung sinergi peneliti dan penyuluh. “Kunci keberhasilannya adalah cara implementasi inovasi teknologi secara keseluruhan, meningkatkan produktivitas dan daya saing mandiri,” kata Dedi. HRD/YENI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *