SEMBAWA – Fokus pada pengembangan SDM pertanian, Kementerian Pertanian (Kementan) terus mencetak qualified job creator dan qualified job seeker melalui pendidikan vokasi pertanian.
Salah satunya dengan memaksimalkan SMK PP serta merangkul dunia industri untuk mengembangkan sejumlah komoditas.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan dibutuhkan metode pembelajaran pendidikan vokasi melalui pendekatan teaching factory (TEFA), yaitu menerapkan sistem pembelajaran yang dikembangkan semirip mungkin dengan Industri dan Dunia Kerja (IDUKA).
“Hal ini sudah menjadi keharusan mengingat tuntutan kemajuan pertanian yang maju mandiri dan modern perlu didukung oleh SDM yang mampu mengelola usaha pertanian berbasis teknologi,” tegas Mentan.
Berbagai terobosan pun terus dilakukan oleh Kementan, salah satunya adalah mendorong dan menindaklanjuti kerjasama yang telah terjalin dengan berbagai pihak salah satunya dengan PT Jimmagro Inter Mulya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan berbagai kerjasama yang dilakukan harus mampu menghasilkan output yang sangat luar biasa di sektor pertanian khususnya peningkatan kualitas SDM Pertanian.
“Kementan melalui BPPSDMP akan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi pertanian. Kita akan ‘menikahkan’ dunia usaha/dunia industri (DUDI) dengan Pendidikan Vokasi di lingkup Kementan,” ungkap Dedi.
Melalui salah satu UPT pendidikan, SMKPP Negeri yang berada di Sembawa, Banyuasin, Sumatera Selatan, melaksanakan sinergi nyata dengan PT Jimmagro Inter Mulya yang bergerak di bidang hortikultura khusus pisang cavendish. Pada akhir tahun 2021, kedua pihak telah menandatangani kesepakatan pengembangan tefa.
Sinergi nyata yang dilakukan antara SMK PP N Sembawa dengan PT Jimmagro Inter Mulya di awal tahun 2022 adalah Pelaksanaan teaching factory budidaya pisang cavendis di lahan SMKPPN Sembawa seluas 2 hektar selain itu sinergi nyata pelaksanaan PKL siswa kelas XI di PT Jimmagro Inter Mulia prodi ATPH (Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura) untuk belajar budidaya Pisang Cavendis di Kebun Arhanud Palembang.
Arthur Sembiring Direktur Operasional PT Jimmagro Inter Mulya menjelaskan ada delapan siswa SMK PP N Sembawa yang melaksanakan PKL di PT Jimmagro Inter Mulia, mereka mempelajari 12 kompetensi dalam budidaya Pisang Cavendis mulai dari penyiapan benih secara kultur jaringan, penyemaian, penyiapan lahan, penanaman, pengairan, pemupukan, pengendalian hama penyakit, panen , pasca panen dan pemasaran.
“Tahun depan PT Jimmagro Inter Mulia akan mengembangkan pisang cavendis jenis infor yang akan mereka datangkan dari Kosta Rika, sekarang yang mereka kembangkan dari jenis lokal,” tambah Arthur.
Kepala SMKPPN Sembawa Mattobi’i mengapresiasi dukungan penuh dari PT. Jimmagro terhadap pembelajaran.
“Kami siap bersama-sama mengembangkan potensi serta kualitas generasi milenial yakni siswa/siswi SMK PP Negeri Sembawa melalui teaching factory pembelajaran khususnya di bidang hortikultura,” katanya. SMKPP Negeri Sembawa