Papua Barat (25/04) – Kementerian Pertanian (Kementan) terus bantu pantau ketersediaan dan harga 12 stok bahan pangan pokok, agar dapat diambil tindakan cepat jika terjadi sesuatu di pasaran. “Kami bersama seluruh pemerintah provinsi turun ke lapangan memastikan ketersediaan 12 bahan pangan pokok itu tersedia dengan baik. Begitu juga dengan harga, agar dapat diambil tindakan intervensi ketika terjadi kenaikan atau kelangkaan bahan pokok di pasaran,” ujar Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, beberapa waktu lalu.
Sesuai arahan Menteri Pertanian tersebut, semua jajaran Kementerian Pertanian, baik yang berada di kantor pusat maupun yang berada di UPTD-UPTD di seluruh Indonesia melakukan pengawalan melalui pemantauan dan pengawasan 12 (dua belas) bahan pokok pangan selama bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.
Direktorat Jenderal Perkebunan pun turun langsung untuk memastikan ketersediaan bahan pangan pokok aman di pasaran. Kali ini Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian, Dedi Junaedi, melakukan tinjauan bahan pangan pokok secara langsung ke Papua Barat.
Ditjen Perkebunan bekerja sama dengan Tim Pemantauan Inflasi Daerah (TPID) dan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Papua Barat memantau ketersediaan 12 (dua belas) bahan pokok pangan secara langsung di kota Manokwari, Papua Barat mulai dari tanggal 25 hingga 26 April 2022, dimana sidak dilakukan ke pasar tradisional, ritel dan gudang distributor yang ada di kota Manokwari, khususnya ke pasar tradisional Sanggeng, Orchid Swalayan, dan Supermarket Hadi.
Pada kesempatan yang sama, Dedi mencatat sejumlah harga kebutuhan pokok yang dijual di supermarket tersebut untuk dibandingkan dengan pasar modern dan tradisional lainnya. Dedi meminta agar pengelola segera mengisi stok minyak yang telah disiapkan, dan menghimbau para distributor agar segera mengeluarkan stok mereka yang tersimpan di gudang. Terkait harga, untuk menghentikan harga terus melambung maka pemerintah, kata Dedi, harus segera mengadakan pasar murah untuk masyarakat dengan menggandeng Bulog.
Usai sidak pasar, tim gabungan juga mengunjungi kantor Bulog Manokwari. Manajer Bulog Manokwari Firman, mengatakan bahwa Ketersediaan stok untuk beras medium bisa untuk 3 bulan ke depan. Dan untuk menjaga kelanjutan stok, Bulog akan kembali menyerap sekitar 700 ton yang saat ini tengah di proses untuk masuk ke Gudang, diharapkan akan mampu menjaga stabilitas ketahanan pangan di wilayah Manokwari hingga lima bulan ke depan.
Harga yang ditetapkan oleh Bulog untuk komoditas yang ada di gudang mereka antara lain beras medium Rp. 8.900 ke tingkat pengecer dan Rp. 10.250 untuk harga kepada konsumen sebagaimana dengan HET yang ditetapkan oleh pemerintah. Kemudian juga masih tersedia gula pasir sebanyak 25 ton dan tepung terigu sebanyak 36 ton di gudang bulog. “Kita juga akan fasilitasi penjualan minyak goreng curah besok,” ungkapnya.
Setelah sidak pasar tersebut, Tim Direktorat Jenderal Perkebunan segera merapat untuk koordinasi dengan Tim gabungan dari instansi terkait Provinsi Papua Barat untuk membahas langkah-langkah kondisi ketersediaan dan harga 12 bahan pokok serta penanganan beberapa bahan pokok pangan di Papua Barat seperti gula pasir, minyak goreng dan lainnya.
Di lokasi ditemukan sejumlah bahan pokok yang mengalami kenaikan yaitu bawang putih Rp50.000 per kilogram, dan bawang merah Rp50.000 per kilogram. Selain itu, minyak goreng sofia dan mubarok ukuran 4,5 liter Rp140.000, gula pasir Rp18.000 per kilogram, cabai keriting Rp50.000 dan minyak curah dari kelapa Rp35.000 per liter. Padahal biasanya dijual hanya Rp25.000 per liter.
Akan diadakan pasar murah untuk menutup tingginya harga-harga kebutuhan pokok di kawasan timur Indonesia ini.
“Khusus untuk gula pasir, minyak goreng dan jagung, kita juga minta kepada Satgas Pangan dan dinas terkait untuk segera mengambil langkah yang diperlukan,” ujarnya.
Sebagai bentuk kepedulian Kementerian Pertanian demi membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan bahan pokok, khususnya minyak goreng, melalui Direktorat Jenderal Perkebunan memberikan kontribusi bantuan pengadaan sebanyak 4.000 liter minyak goreng kepada warga di Manokwari yang membutuhkan. Sedangkan terkait penyalurannya, akan dikoordinasikan dengan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Papua Barat agar memastikan masyarakat menerimanya.
Pemerintah akan terus berupaya dan berkomitmen memberikan yang terbaik untuk masyarakat tentunya, memastikan ketersediaan stok aman kedepannya.
“Semoga ketersediaan bahan pangan pokok ini dapat terus tersedia, tercukupi dan aman terkendali, harga pun diharapkan normal sesuai ketentuan yang ada, sehingga bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga seluruh masyarakat Indonesia, khususnya di bulan Ramadhan ini, hingga menjelang hari raya Idul Fitri nanti, dan seterusnya,” ujar Dedi. Humas Ditjenbun