Penetapan Kebun Sumber Benih Vanili di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur

Berita, Perkebunan69 Dilihat

Oleh:

Rotua Melisa Sidabutar, SP (Direktorat Perbenihan Perkebunan, Ditjenbun)

Vanili (Vanilla planifolia Andrews) merupakan salah satu komoditas ekspor rempah yang penting bagi peningkatan devisa negara. Vanili merupakan salah satu spesies dari famili Orchidaceae  yang buahnya bernilai ekonomi tinggi dan dapat digunakan sebagai bahan campuran makanan dan minuman (Balittro, 2020). Saat ini komoditas vanili tengah naik daun karena harganya yang cukup menarik. Komoditas vanili kini harganya masih mahal namun telah menjadi salah satu produk agro yang diminati pasar global.

Vanili adalah rempah – rempah termahal kedua di dunia setelah saffron. Pada  periode  2015—2019,  tren  ekspor  produk  vanili Indonesia  tercatat  tumbuh  positif  sebesar 32,55persen.  Pada  2019,  Indonesia  menempati  peringkat  ke-3  sebagai  eksportir  terbesar  dunia setelah Madagaskar dan Prancis. Vanili kerap  disebut  sebagai  emas  hijau  karena  memiliki  nilai  ekonomis  serta  harga  jual  yang tinggi. Biji vanili mencapai harga tertinggi di tahun 2018, yakni USD 650/kg. Sedangkan pada 2020, harga biji vanili terkoreksi menjadi USD 200/kg (Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, 2020)

Benih vanili dapat berasal dari kebun induk dan juga kebun benih sumber vanili varietas unggul lokal yang telah ditetapkan oleh Direktur Jenderal Perkebunan atas nama Menteri Pertanian. Prosedur penetapan kebun benih sumber vanili terdiri dari pengajuan permohonan pernetapan, pemeriksaan administrasi, pemeriksaan teknis dan lapangan, dan pembuatan laporan. Tim penetapan terdiri dari tiga unsur yaitu unsur Direktorat Jenderal Perkebunan, Pemulia tanaman vanili, dan PBT yang berkedudukan di Ditjenbun, PBT yang berkedudukan di BBPPTP sesuai wilayah kerja dan/atau PBT yang berkedudukan di UPTD perbenihan Provinsi.

Data penetapan kebun benih sumber vanili yang telah ditetapkan oleh Direktur Jenderal Perkebunan atas nama Menteri Pertanian sejak tahun 2018 – 2022, sumber benih ada di Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, dan Maluku Utara.

Nusa Tenggara Timur juga termasuk daerah yang mampu menghasilkan vanili berkualitas baik. Di kawasan NTT, daerah yang paling banyak menghasilkan vanili yakni pulau Flores. Pada tanggal 24 Maret 2022, Tim penetapan kebun sumber benih vanili telah melakukan penilaian dan kelayakan kebun sumber benih vanili varietas Vania 2 milik Agustinus Raga di Desa Watumerak, Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Luas kebun benih sumber yaitu 0,5 Ha dengan populasi tanaman 1.250 tanaman, dan umur tanaman saat penilaian yaitu dua tahun. Jumlah tanaman yang layak sebanyak 841 tanaman. Potensi produksi benih  (setek 1 buku berdaun tunggal) pada saat dilakukan penilaian yaitu 172.405 setek. Kebun sumber benih (Kebun Induk) vanili varietas Vania 2 milik Agustinus Raga di Desa Watumerak, Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur memenuhi syarat dan layak ditetapkan oleh Direktur Jenderal Perkebunan atas nama Menteri Pertanian sebagai kebun sumber benih vanili.

Salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh petani pemilik kebun sumber benih sesuai dengan saran yang diberikan oleh Pemulia Balittro dan PBT yang terlibat dari Ditjenbun dan UPTD Pengawasan dan Sertifikasi Benih Provinsi NTT yaitu selama menjadi kebun sumber benih tanaman tidak boleh dibungakan dan diserbukkan (dibuahkan).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *