Penetapan Kebun Sumber Benih Vanili di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur

Oleh:

Rotua Melisa Sidabutar, SP (Direktorat Perbenihan Perkebunan, Ditjenbun)

Vanili (Vanilla planifolia Andrews) merupakan salah satu komoditas ekspor rempah yang penting bagi peningkatan devisa negara. Vanili merupakan salah satu spesies dari famili OrchidaceaeĀ  yang buahnya bernilai ekonomi tinggi dan dapat digunakan sebagai bahan campuran makanan dan minuman (Balittro, 2020). Saat ini komoditas vanili tengah naik daun karena harganya yang cukup menarik. Komoditas vanili kini harganya masih mahal namun telah menjadi salah satu produk agro yang diminati pasar global.

Vanili adalah rempah – rempah termahal kedua di dunia setelah saffron. PadaĀ  periodeĀ  2015—2019,Ā  trenĀ  eksporĀ  produkĀ  vanili IndonesiaĀ  tercatatĀ  tumbuhĀ  positifĀ  sebesar 32,55persen.Ā  PadaĀ  2019,Ā  IndonesiaĀ  menempatiĀ  peringkatĀ  ke-3Ā  sebagaiĀ  eksportirĀ  terbesarĀ  dunia setelah Madagaskar dan Prancis. Vanili kerapĀ  disebutĀ  sebagaiĀ  emasĀ  hijauĀ  karenaĀ  memilikiĀ  nilaiĀ  ekonomisĀ  sertaĀ  hargaĀ  jualĀ  yang tinggi. Biji vanili mencapai harga tertinggi di tahun 2018, yakni USD 650/kg. Sedangkan pada 2020, harga biji vanili terkoreksi menjadi USD 200/kg (Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, 2020)

Benih vanili dapat berasal dari kebun induk dan juga kebun benih sumber vanili varietas unggul lokal yang telah ditetapkan oleh Direktur Jenderal Perkebunan atas nama Menteri Pertanian. Prosedur penetapan kebun benih sumber vanili terdiri dari pengajuan permohonan pernetapan, pemeriksaan administrasi, pemeriksaan teknis dan lapangan, dan pembuatan laporan. Tim penetapan terdiri dari tiga unsur yaitu unsur Direktorat Jenderal Perkebunan, Pemulia tanaman vanili, dan PBT yang berkedudukan di Ditjenbun, PBT yang berkedudukan di BBPPTP sesuai wilayah kerja dan/atau PBT yang berkedudukan di UPTD perbenihan Provinsi.

Data penetapan kebun benih sumber vanili yang telah ditetapkan oleh Direktur Jenderal Perkebunan atas nama Menteri Pertanian sejak tahun 2018 – 2022, sumber benih ada di Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, dan Maluku Utara.

Baca Juga :   Tangani PMK di Tulungagung, Polbangtan Malang Turunkan Tim Relawan

Nusa Tenggara Timur juga termasuk daerah yang mampu menghasilkan vanili berkualitas baik. Di kawasan NTT, daerah yang paling banyak menghasilkan vanili yakni pulau Flores. Pada tanggal 24 Maret 2022, Tim penetapan kebun sumber benih vanili telah melakukan penilaian dan kelayakan kebun sumber benih vanili varietas Vania 2 milik Agustinus Raga di Desa Watumerak, Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Luas kebun benih sumber yaitu 0,5 Ha dengan populasi tanaman 1.250 tanaman, dan umur tanaman saat penilaian yaitu dua tahun. Jumlah tanaman yang layak sebanyak 841 tanaman. Potensi produksi benihĀ  (setek 1 buku berdaun tunggal) pada saat dilakukan penilaian yaitu 172.405 setek. Kebun sumber benih (Kebun Induk) vanili varietas Vania 2 milik Agustinus Raga di Desa Watumerak, Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur memenuhi syarat dan layak ditetapkan oleh Direktur Jenderal Perkebunan atas nama Menteri Pertanian sebagai kebun sumber benih vanili.

Salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh petani pemilik kebun sumber benih sesuai dengan saran yang diberikan oleh Pemulia Balittro dan PBT yang terlibat dari Ditjenbun dan UPTD Pengawasan dan Sertifikasi Benih Provinsi NTT yaitu selama menjadi kebun sumber benih tanaman tidak boleh dibungakan dan diserbukkan (dibuahkan).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *