Program K-Smart Sukses, Expert Korea Selatan Lakukan Kunjungan ke BBPP Ketindan

Berita, Nasional124 Dilihat

Malang – K-Smart merupakan salah satu bentuk kerja sama antara Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manuasia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian Indonesia dengan Pemerintah Korea Selatan melalui proyek Enhanching Millenial Farmer’s Income by Adopting K-Smart Farm Technologies in Indonesia.

Proyek ini bertujuan untuk mengadopsi teknologi modern (smart farming) Korea Selatan  dalam rangka meningkatkan pendapatan petani milenial. Petani milenial dipilih karena mereka adalah generasi yang aktif, muda, fresh, kreatif dan inovatif. Kegiatan utama dari K-Smart adalah membangun smart farming dalam bentuk green house yang akan menghasilkan beberapa komoditas komersial antara lain stroberi, paprika, tomat dan jeruk.

Kerjasama ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, bahwa ke depan Indonesia tidak hanya mengandalkan pertanian konvensional namun harus menggunakan smart farming dan digitalisasi. Guna menerapkan itu semua maka peningkatan kapasitas sumber daya manusia pertanian yang profesional, mandiri dan berdaya saing mutlak dibutuhkan untuk mewujudkan pertanian Indonesia yang maju, mandiri dan modern di masa depan.

Kegiatan budidaya dilakukan dengan cara yang sangat teliti untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. Guna mendukung keberhasilan kegiatan K-Smart, Pemerintah Korea Selatan mengirimkan 8 orang tenaga ahli (expert) dibidang produksi/budidaya, pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT), pascapanen dan pemasaran ke Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan. Mereka melakukan kajian terkait progres pembangunan green house dan lingkungan sekitar balai serta melihat kondisi budidaya petani tomat, paprika, stroberi dan jeruk di wilayah Kabupaten Pasuruan, Malang dan Kota Batu. Hal ini perlu dilakukan untuk melihat sejauhmana kesiapan berbagai input yang diperlukan sebelum memulai kegiatan budidaya dan kondisi budidaya yang sudah ada di tingkat petani.

Green house generasi ke-2 digunakan untuk memanipulasi kondisi lingkungan agar tercipta lingkungan yang sesuai untuk pemeliharaan tanaman dan mengurangi dampak OPT. Tak tanggung-tanggung, seluruh peralatan canggih berbasis sensor dan internet didatangkan langsung dari Korea Selatan.

Lebih lanjut, Kepala BPPSDMP, Dedy Nursyamsi juga selalu mengatakan di berbagai kesempatan, bahwa di era moden ini kita tidak bisa terlepas dari penerapan terknologi. “Sudah saatnya kita tinggalkan cara-cara lama dan menggunakan cara-cara baru yang berbasis internet of things, “ungkapnya.

Progres saat ini, K-Smart telah melakukan persemaian tomat, paprika, stroberi  sambal menunggu proses pembangunan green house untuk budidaya rampung. Melalui kegiatan K-SMART ini diharapkan dapat dijadikan sebagai tempat penelitian dan pelatihan budidaya khususnya tomat, paprika, stroberi dan jeruk, sehingga petani millennial dapat mengadopsi dan beradaptasi untuk dikembangkan dan diaplikasikan sendiri di lokasi usahanya. Secara tidak langsung, program K-Smart ini juga dapat membantu meningkatkan pendapatan petani dan membangun pertanian Indonesia menjadi pertanian yang maju, mandiri dan modern.

“Pembangunan green house budidaya ini ditargetkan selesai di akhir Januari 2023 dan mulai beroperasi pada awal Februari 2023”, ungkap Han Hyuk Joo selaku Project Manager Officer (PMO) Korea Selatan di BBPP Ketindan. Nining Hariyani/Yeniarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *