Jadi Pelopor yang inovatif dan Kompetitif, Kementan Cetak Milenial Menjadi Entrepreneur

Malang – Efek dari perubahan iklam global secara nyata  adalah terjadi krisis pangan dunia termasuk di Indonesia. Sebagai bentuk mewujudkan ketersediaan pangan agar tersedia dan aman, Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) menginisiasi melalui peningkatan SDM menjadi titik ungkit peningkatan produksi dan produktivitas  pertanian. Salah satu upaya yang bisa dilakukan dengan generasi muda pertanian bisa profesional mampu menjadi penerus, pengerak dan menjadi pelopor yang inovatif dan kompetitif.

Dalam upaya meningkatkan SDM pertanian khususnya sebagai pelaku usaha yang mempunyai jiwa wirausaha,  Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, sebagai UPT dibawah BPPSDMP menyelenggarakan pelatihan Keterampilan Bisnis bagi Petani Milenial pada 15-19 Februari 2023.  Kegiatan ini diikuti oleh 30 orang peserta yang berasal dari Jawa Timur, Sulawesi Selatan, NTB, dan NTT.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), menekankan pentingnya melahirkan gerenerasi muda pertanian yang profesional, mampu menjadi penerus, pengerak dan menjadi pelopor yang inovatif, kreatif, mandiri mampu bersaing serta berwawasan global.

“Kita ingin semua program bisa berjalan dengan maksimal. Kawal pembangunan pertanian dengan baik, kawal juga peningkatan produktivitas agar kita bisa mencapai ketahanan pangan,” kata Mentan Syahrul.

Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursymasi mengatakan, bahwa petani milenial, menjadi penentu peningkatan produksi dan produktivitas, daya saing produk pertanian, menciptakan lapangan kerja di pedesaan serta meningkatkan kesejahteraan petani.

Dikaitkan dengan potensi yang ada, Indonesia memiliki sumberdaya manusia usia muda hampir 60 %  usia produktif. Ironisnya, tingkat produktivitas masih rendah bisa dikatakan jumlah wirausahawan muda tidak lebih dari 5 % dari jumlah penduduk yang ada,  sebagian penduduk Indonesia masih dibawah jauh dari harapan. Oleh karena itu salah satu upaya untuk meningkatkan sumberdaya manusia dilakukan melalui keterampilan bisnis bagi petani milenial.

Kepala BBPP Ketindan, Sumardi Noor, dalam sambutan pembukaan mengatakan, bahwa kondisi pertanian Indonesia 10 – 20 tahun mendatang tergantung sepenuhnya pada  generasi muda, yang menjadi andalah di Kementerian Pertanian untuk menghasilkan Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP), yang akan melahirkan pengusaha muda milenial yang memiliki bidang usaha pertanian bervariasi mulai dari hulu sampai hilir bahkan sampai kepada pengembangan agroeduwisata dengan harapan generasi muda pertanian bisa profesional.

“Apabila beberapa faktor kunci untuk keberhasilan dan keberlanjutan  pengembangan wirausaha muda  dapat diwujudkan, maka akses generasi muda  terhadap pendapatan  dapat ditingkatkan melalui jejaring usaha, strategi pemasaran, yang  mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya manusia yang kompetitif,” tegas Sumardi. Tuban/ Yeniarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *