Malang – Setiap orang bisa saja sukses, baik pria maupun wanita. Para wanita mempunyai potensi untuk sukses dengan melakukan berbagai kegiatan produktif dan dapat membantu perekonomian keluarga. Peran wanita dalam pengembangan usaha kecil sangat potensial, mengingat perempuan adalah populasi penduduk yang paling tinggi. Pemberdayaan wanita merupakan usaha untuk pengembangan ekonomi dengan keterlibatan wanita dalam pembangunan sosial dan ekonomi.
Fungsi pemberdayaan harus diterapkan secara bertahap guna mengurangi tumbuhnya sifat konsumtif masyarakat serta menumbuhkan sifat produktif, inovatif, dan kreatif. Peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat dicapai melalui pertumbuhan ekonomi kerakyatan yang unggul dengan memperhatikan sektor pertanian, pariwisata, kelautan, industri kecil menengah, dan koperasi.
Kementerian Pertanian bekerjasama dengan IFAD (International Fund for Agriculture Development), IPDMIP (Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program) serta Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan bekerjasama menyelenggarakan Pelatihan Income Generating IPDMIP guna meningkatkan pendapatan khususnya bagi Kelompok Wanita Tani (KWT) di wilayah IPDMIP yaitu Kabupaten Kediri, Jember, Ketapang, Minahasa Selatan, Bolaang Mangondow, Lombok Tengah, Lombok Timur, Bima, Dompu, Manggarai Barat dan Manggarai Timur.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan bahwa pertanian tidak berhenti dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional serta meningkatkan pendapatan masyarakat tani Indonesia agar lebih baik.
“Sektor pertanian memiliki potensi yang sangat besar dalam menumbuhkan ekonomi nasional,” ujar SYL.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan bahwa pangan adalah masalah yang sangat utama.
“Masalah pangan adalah masalah hidup matinya suatu bangsa. Sudah waktunya petani tidak hanya mengerjakan aktivitas on farm, tapi mampu menuju ke off farm, terutama pasca panen dan olahannya. Banyak yang bisa dikerjakan untuk menaikkan nilai pertanian, khususnya pasca panen,” tegas Dedi.
Dalam sambutan pembukaan pelatihan, Kepala BBPP Ketindan, Sumardi Noor, berpesan bahwa perempuan adalah kunci dalam peningkatan generasi penerus bangsa, sehingga diperlukan adanya upgrading kualitas SDM dalam rangka untuk meningkatkan keterampilan sesuai dengan perubahan teknologi. Rivana/ Yeniarta