Ketahanan dan kedaulatan pangan merupakan salah satu target program Kementerian Pertanian untuk menyediakan pangan sehat, murah, mudah dan terjangkau oleh seluruh masyarakat Indonesia yang berjumlah 267 juta. Untuk itu implementasi program tersebut dibuat berbagai kegiatan dalam rangka penyediaan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan menyediakan pangan tepat jumlah, waktu, serta kualitas sesuai standar kebutuhan yang telah disepakati.
Padi merupakan sumber pangan yang sangat penting bagi manusia karena lebih dari setengah penduduk dunia tergantung pada sumber pangan ini. Peningkatkan produktivitas dan produksi padi harus terus dilakukan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani serta menjamin ketahanan pangan khususnya di daerah timur Indonesia. Sebagai upaya pengembangan di daerah timur Indonesia, diperlukan penggunaan varietas unggul padi yang berpotensi hasilnya tinggi dan semakin membaiknya mutu usahatani seperti pengolahan tanah, pemupukan dan cara tanam sehingga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas padi di daerah tersebut.
Untuk meningkatkan kemampuan SDM pertanian dalam upaya pengembangan padi di wilayah timur, salah satu upaya yang dapat ditempuh adalah dengan peningkatan kompetensi penyuluh pertanian dan para pelaku pertanian dalam penguasaan dan penyampaian informasi teknologi atau alih teknologi kepada petani khususnya tentang budidaya padi. Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya menyelenggaraan pelatihan teknis vokasi budidaya padi di Kabupaten Manokwari Selatan, Provinsi Papua Barat.
Pelaksanaan pelatihan di Balai Kampung Sindang Jaya Distrik Oransbari Kabupaten Manokwari Selatan. Materi yang disampaikan sesuai spesifik lokasi daerah Manokwari Selatan antara lain penyiapan benih padi, metode tanam padi jajar legowo, pemupukan berimbang, pengairan, pengendalian OPT, pembuatan pestisida nabati dan analisa usahatani padi.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), mengatakan bahwa penanaman padi di wilayah Papua merupakan upaya bersama dalam meningkatkan akselerasi pertanian Indonesia. Khususnya dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional sebagai upaya mengantisipasi ancaman krisis global.
“Ini sesuai dengan perintah Bapak Presiden agar betul-betul pertanian harus menjadi bantalan ekonomi dan bantalan kehidupan bagi masyarakat kedepannya. Yang pasti kita akan memaksimalkan upaya yang ada saat ini menjadi pertanian yang lebih maju dan mandiri,” katanya.
Sementara itu, pentingnya peningkatan SDM yang berkualitas dalam pembangunan pertanian, disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi.
“Kuncinya adalah pembangunan SDM, pendidikan, pelatihan dan penyuluhan. Indonesia juga memiliki pengalaman peningkatan kapasitas SDM sehingga mampu menjadi negara swasembada pangan ,” ujar Dedi. Agus Wahana/ Yeniarta