Di Jambi, Wamentan Dorong Petani-Pengusaha Perkuat Kolaborasi Hilirisasi dan Inovasi Kelapa Dalam

Berita, Perkebunan30 Dilihat

KUALA TUNGKAL – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi meninjau area lahan kelapa dalam di Desa Tungkal 1, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi. Kunjungan ini merupakan rangkaian kerja pemerintah dalam memastikan peningkatan nilai tambah petani melalui inovasi dan hilirisasi.

“Hilirisasi ini penting sekali karena lebih sustainable. Produk hilirisasi bisa langsung sampai ke masyarakat dan secara otomatis akan memberikan nilai tambah bagi petani. Dengan demikian, pemerintah dapat segera tau harga eceran tertinggi (HET) yang pas untuk semua pihak,” ujar Wamen, Selasa, 22 Agustus 2023.

Sementara itu, menurut Wamen, kolaborasi antara petani dan off taker perlu ditingkatkan untuk memastikan penyerapan kelapa berjalan dengan baik. Off taker atau pelaku usaha bisa menjadi jaminan bagi petani dalam memastikan proses hilirisasi berjalan dan berkelanjutan.

“Kita terus memacu agar off taker dapat menyerap lebih banyak lagi produk kelapa dalam di sini,” ungkapnya.

Di tempat yang sama, Bupati Tanjung Jabung Barat, Anwar Sadat mengatakan bahwa potensi pertanian di daerahnya terbilang tinggi mengingat masih banyak lahan subur yang belum dioptimalkan. Di antaranya subsektor tanaman pangan, peternakan, hortikultura, dan perkebunan.

“Pada subsektor perkebunan saja ada lima komoditi unggulan yang saat ini dikembangkan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Kelimanya adalah kelapa dalam dengan luas tanam 51.539 ha, pinang seluas 13.645 ha, kopi liberika 2.869 ha, kelapa sawit 75.997 ha dan karet 7.388 ha,” katanya.

Selain itu, menurut Anwar, di daerahnya juga sedang berlangsung pengembangan komoditas pinang dan kopi berjenis liberika yang merupakan komoditi perkebunan spesifik yang hanya tumbuh baik di wilayah hilir atau dataran rendah dengan topografi tanah rawa dan gambut.

“Saya bisa memastikan bahwa sektor pertanian ini memiliki peran besar di Kabupaten Tanjung Jabung Barat karena mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 64 persen,” katanya.

Disisi lain peranan sektor pertanian juga berhasil membentuk struktur produk domestik regional bruto (PDRB) menduduki urutan kedua pada tahun 2022. Namun pada saat puncak pandemi COVID-19 tahun 2020 dan 2021, sektor pertanian terus tumbuh positif, bahkan penyumbang pertama dalam PDRB.

“Ini membuktikan bahwa sektor pertanian menjadi penopang utama perekonomian daerah,” jelasnya. Humas Ditjenbun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *