DI. Yogyakarta – Dalam pelaksanaan pembangunan perkebunan, dibutuhkan kolaborasi bersama seluruh pihak terkait termasuk akademisi, demi akselerasi penguatan pengembangan komoditas perkebunan Indonesia yang semakin bernilai tambah dan berdaya saing.
Salah satu program Ditjen Perkebunan, Perkebunan partisipatif diharapkan dapat meningkatkan kualitas mutu komoditas perkebunan. Direktorat Jenderal Perkebunan menaruh perhatian besar terhadap penguatan pengembangan pembangunan perkebunan di masa depan, terutama kontribusi aktif atau keterlibatan akademisi atau perguruan tinggi pertanian khususnya generasi muda agar bisa terjun langsung ambil peran dalam memajukan perkebunan Indonesia dengan didukung terobosan inovasi atau teknologi yang mumpuni.
Ditjen Perkebunan berkolaborasi dan menggandeng pihak akademisi untuk memperkuat pondasi pengembangan perkebunan. Salah satunya dengan terlibat pada kuliah tamu di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta beberapa waktu lalu. Kali ini Dirjen Perkebunan membahas tentang potensi dan tantangan pembangunan sektor perkebunan nasional, perspektif kebijakan nasional.
Andi Nur Alam Syah, Direktur Jenderal Perkebunan saat menjadi Dosen Tamu pada mata kuliah pengantar teknologi pertanian mengatakan, perlunya penguatan tata kelola perbenihan perkebunan dan tata kelola perkebunan kelapa sawit rakyat, agar kualitas hasil produksi beserta produk turunan dapat bernilai tambah dan berdaya saing. Tentu dengan diperkuat atau didukung dengan regulasi yang tepat guna dan digitalisasi perkebunan yang inovatif, salah satunya seperti Siperibun, BabeBun dan lainnya, agar kebertelusurannya dapat terjamin clear and clean, serta berjalan dengan diiringi pengawasan atau monitoring secara kontinyu dalam pelaksanaannya sebagai bahan evaluasi perbaikan kedepannya.
Andi Nur berharap agar akademisi atau generasi muda dapat memberikan masukan positif bagi pengembangan dan penguatan perkebunan berkelanjutan. Teknologi berperan sangat signifikan terhadap pengembangan perkebunan, jadi kita harapkan dari akademisi ini dapat terjun langsung menggeluti perkebunan secara mandiri dengan terus meningkatkan kemampuan mengakses teknologi dan peningkatan kompetensi SDM demi menghadapi berbagai tantangan perkebunan kedepannya. Keterlibatan akademisi diyakini akan membantu mendorong memberikan nilai tambah bagi pekebun, dan meningkatkan keterampilan pekebun dalam menerapkan teknologi inovasi. Mari bersama kita bangun perkebunan Indonesia. Humas Ditjenbun