JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan), terus meningkatkan kapasitas pengembangan sdm pertaniannya melalui program-program andalannya. Diantaranya melalui Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP).
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan bahwa Program IPDMIP bertujuan untuk bertujuan untuk mewujudkan kedaulatan pangan nasional yang mengedepankan kemajuan sektor pertanian, serta meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia.
“Pada pelaksanaannya, proses pembelajaran dimaksud disampaikan oleh penyuluh pertanian kepada petani melalui Sekolah Lapang (SL) dengan berbagai metode penyuluhan pertanian lainnya. Diantaranya melalui demonstrasi alat, penyuluhan pertanian antar desa, pertemuan bulanan, pelatihan dan lainnya”, ujar Mentan Syahrul.
Mentan Syahrul menekankan kembali bahwa IPDMIP berhasil menyakinkan petani dalam hal penerapan teknologi yang direkomendasikan. Seperti teknik bertanam dengan metode jajar legowo yang disempurnakan dengan penggunaan benih berkualitas, pestisida hayati, penerapan teknik pemupukan ramah lingkungan. Selain itu juga ada pemupukan berimbang dan teknik irigasi teknologi yang diterapkan tersebut telah terbukti dapat meningkatkan produktivitas usahatani padi, ucapnya lagi.
Terpisah Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, mengatakan bahwa Program IPDMIP yang berkahir pada September 2023 ini, bertujuan untuk mewujudkan peningkatan provitas dan kesejahteraan petani. Program IPDMIP berhasil menyakinkan petani dalam hal penerapan teknologi yang direkomendasikan. Seperti teknik tanam dengan metode jajar legowo yang dikombinasikan dengan penggunaan benih bermutu dan bersertifikat, pestisida hayati, penerapan teknik pemupukan berimbang. Selain itu juga ada teknik irigasi berselang yang diterapkan telah terbukti dapat meningkatkan provitas tanaman padi, ujarnya.
Kabadan Dedi juga berharap melalui berbagai kegiatan yang dikembangkan Program IPDMIP, akan mendukung tercapainya swasembada beras dan ketahanan pangan nasional.
Kegiatan Supervisi Project Completion Report (PCR) merupakan monitoring program yang dimaksudkan untuk melihat seberapa jauh keberhasilan program dilaksanakan, apa dampak yang dirasakan serta bagaimana kontribusi terhadap perekonomian. Dalam upaya melihat sejauh mana keberhasilan program di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Kapusluhtan), Bustanul Arifin Caya berserta jajarannya melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Kabupaten OKU Selatan, Sumatera Selatan, Jumat (08/09/2023).
Dalam kunkernya Kapusluhtan diterima oleh Bupati OKU Selatan, Kepala Dinas Pertanian, Kepala BPKAD, Staff Ahli Bupati II, serta Kepala Bidang Penyuluhan Pertanian Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Selatan.
Bustanul menyampaikan tujuannya ke Kabupaten OKU Selatan untuk bertemu dan berdialog dengan Bupati OKU Selatan beserta jajarannya. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi komprehensif dampak positif program IPDMIP dari level kebijakan sampai dengan implementasi program di lapangan.
“Kami berharap setelah program IPDMIP ini berakhir, kegiatan-kegiatan IPDMIP dapat direplikasi dan dilanjutkan sehingga pemberdayaan petani, produksi dan provitas serta kesejahteraan petani dapat meningkat”, jelas Bustanul.
Selanjutnya Bustanul menyampaikan bahwa Kementan pada tahun 2023 juga melakukan intervensi untuk program penggunaan pupuk organik melalui kegiatan SL Gerakan Tani Pro Organik (Genta Organik) di 102 kecamatan dengan melibatkan 1.020 kelompoktani (Poktan). Khusus di Kabupaten OKU Selatan dialokasi pada 2 kecamatan dengan melibatkan 20 poktan.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Kabupaten OKU Selatan, Popo Ali Martopo menyampaikan terimakasih atas hibah yang diberikan oleh Kementan melalui program IPDMIP dan kegiatan melalui kegiatan APBN. Popo Ali Martopo menyebutkan dari hibah NPHD yang diberikan sebesar Rp. 3.560.000.000, OKU Selatan berhasil merealisasikan Rp. 3.306.822.566 atau 93% dari NPHD yang diberikan.
Popo Ali Martopo juga mengapresiasi atas kinerja Dinas Pertanian dalam merealisasikan kegiatan-kegiatan IPDMIP sampai akhir masa proyek tersebut. Ia berharap, IPDMIP ini bisa ada keberlanjutan tidak terputus meski program telah berakhir. Untuk mendukung hal tersebut, Pemerintah Kabupaten OKU Selatan berencana untuk replikasi program dengan menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Kami bersama OPD terkait seperti Dinas Pertanian, Dinas PUPR, dan Baperlitbang berencana menggunakan dana APBD untuk replikasi program, karena Kabupaten OKU Selatan sangat tergantung dengan sektor pertanian,” terangnya.
Kepala Dinas Pertanian OKU Selatan, Syahtomi mengatakan kegiatan di dalam IPDMIP mencakup hulu hingga hilir, tidak hanya soal infrastrukur irigasi pertanian serta budidaya saja tapi juga hingga pasca panen dan pemasaran.
“Selain itu IPDMIP juga mendorong peningkatan kualitas petani untuk menambah wawasan melalui pelatihan dan sekolah lapang bagi kelompok tani”, tutupnya. ZM/NF