JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) untuk turut serta membantu percepatan pelaksanaan kegiatan optimasi lahan (oplah) dan perpompaan.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa kerjasama dengan TNI AD merupakan langkah strategis dalam menciptakan sinergitas. Baik di pusat dan maupun daerah pada pelaksanaan konstruksi maupun pengawalan kegiatan.
“Ini sekaligus menjadi motor penggerak bagi pelaksanaan dan percepatan penyelesaian kegiatan oplah rawa, perpompaan dan irigasi perpompaan,” ujar Mentan Amran.
Mentan menambahkan jika program pompanisasi merupakan salah satu langkah dari Kementan untuk mempercepat peningkatan produksi padi dan jagung melalui oplah rawa dan peningkatan Indeks Pertanaman (IP) padi pada lahan sawah tadah hujan.
Potensi lahan rawa di Indonesia cukup besar, namun memiliki kendala apabila intensitas hujan di atas normal maupun di bawah normal. Adanya program oplah rawa, maka eksistensi lahan rawa dapat terjaga dalam kondisi dapat ditanam dan berproduksi, tambahnya.
Sementara pada acara Ngobrol Asyik (Ngobras) volume 20 bertemakan “Penggunaan dan Pemeliharaan Pompa Air, Selasa (02/07/2024) di AOR Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi yang mengatakan bahwa pertanian modern dicirikan dengan pemanfaatan alat-alat mesin pertanian yang saat ini sudah sangat lengkap.
“Karena kita menghadapi musim kemarau, untuk meningkatkan produksi terutama untuk meningkatkan indeks tanah, maka pompanisasi adalah solusi untuk menyediakan air, solusi untuk bisa tanam, solusi untuk meningkatkan IP pertanaman. Selain itu juga solusi untuk meningkatkan luas tanam luas panen dan solusi untuk meningkatkan produksi”, ujar Dedi.
Dedi menambahkan bahwa saat ini, Kementan mengalokasikan pompa dalam jumlah yang banyak sekali lebih dari 80.000 unit. Ada yang 3 inci, ada yang 6 inci, ada yang 8 inci, itu semua tergantung lokasinya. Pompa sudah terbukti meningkatkan IP, tetapi petani harus tau persis bagaimana mengoperasikan pompa dengan sebaik-baiknya, disaat yang sama petani dan para penyuluh juga harus mampu memaintenance pompa, memelihara pompa, kalau ada kerusakan dikit perbaiki sendiri, tegas Dedi.
Narasumber Ngobras yang merupakan Pengawas Alat dan Mesin Pertanian Muda, Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Mekanisasi Pertanian, Titin Nuryawati, mengatakan bahwa pompa air irigasi merupakan pompa yang berfungsi untuk memindahkan air dari satu tempat ke tempat lain untuk keperluan irigasi.
Pompa air irigasi tipe sentrifugal merupakan pompa air sentrifugal yang berfungsi untuk memindahkan air irigasi pertanian dari satu tempat ke tempat lain akibat gaya sentrifugal impeller yang berputar. Adapun komponen utama terdiri dari kipas (impeller), rumah pompa (casing), poros pompa (shaft), saluran hisap (suction) dan saluran tekan (discharge), dan digerakkan oleh sebuah motor penggerak”, jelas Titin.
Titin membagikan tips tentang perawatan pompa irigasi. Diantaranya dengan memastikan jika pompa air ditempatkan pada tempat kering dan usahakan mesin tidak terkena air hujan. Hindari juga pengoperasian pompa dalam kondisi tidak adanya sumber air atau kering.
Untuk pemeliharaan berkala dibersihkan dari debu, pasir dll dan dipastikan inlet dan outlet tidak tersumbat, periksa kualitas air dari sampah dan pasang filter atau saringan. Selain itu periksa juga tekanan dan pompa, perawatan suhu, posisikan pompa di tempat yang sejuk dan teduh serta pelumasan yang tepat. Yang tidak kalah pentingnya adalah rutin periksa keausan, pungkas Titin. HV/NF